Kisah Cinta Paling Romantis dan Bikin Iri di Tengah Pandemi COVID-19


Kisah Cinta Romantis dan Mengharukan di Balik Pandemi COVID-19 (Sumber: F Molter)
CINTA mampu menaklukkan jarak, ruang, dan waktu. Kekuatannya bahkan tak mampu dikalahkan oleh kedigdayaan virus corona. Itulah gambaran yang tampak dari sepasang kekasih lansia bernama Inga Rasmussen (85 tahun) yang tinggal di Denmark dan Karsten Tüchsen Hansen (89 tahun) yang tinggal di Jerman.
Baca juga:
Setiap harinya, Hansen yang tinggal di Süderlügum di wilayah Nordfriesland, Jerman menaiki sepeda motornya untuk menemui teman kencannya, Rasmussen.
Sementara sang kekasih, Rasmussen mengendarai mobilnya ke perbatasan. Pasangan tersebut bertemu dua tahun lalu karena sebuah kebetulan. Dan sejak hari itu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. "Aku selalu bersama Karsten," ujar Rasmussen.

Merebaknya virus COVID-19 membuat Denmark menutup sebagian besar wilayah perbatasan Schleswig-Holstein mulai dari 14 Maret 2020. Dua hari kemudian Jerman mengikuti.
Namun mereka tak ingin membiarkan pandemi tersebut mempengarui hubungan mereka. Virus corona tak mampu menghalangi mereka untuk saling bertemu setiap hari di daerah perbatasan, tentunya dengan jarak yang aman.
Baca juga:
Biar Enggak Kesepian, Coba Aktivitas Pacaran Versi #DiRumahAja
Keduanya duduk di kedua sisi penghalang berwarna merah putih yang menjadi perbatasan. Keduanya membawa kursi dari rumah. Setiap hari Inga dan Karsten bertemu satu sama lain di perbatasan, Aventoft untuk mengobrol, minum kopi, makan siang, atau sekedar berbagi biskuit. "Mari bersorak untuk cinta!" seru Hansen saat mereka bersulang.

Kini usai perbatasan antara Jerman dan Denmark hampir sepenuhnya ditutup karena memburuknya situasi akibat virus Corona, mereka sering berbincang-bincang melalui sambungan telepon. "Menyedihkan tetapi kami tidak bisa mengubahnya," tutur Rasmussen tak bisa menutupi kekecewaan.
Dua sejoli tersebut berharap pada hari Paskah pandemi COVID-19 mulai mereda sehingga mereka bisa saling berkunjung lagi. Mereka juga telah membuat rencana untuk masa depan. Ketika perbatasan tersebut mulai longgar mereka ingin melakukan perjalanan bersama. (Avi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Kereta di Jerman Tergelincir Bawa Penumpang 100 Orang, Sejumlah Orang Tewas dan Terluka

Klub Denmark Lyngby Boldklub Batal Kontrak Nathan Tjoe-A-On

Dicalonkan Jadi Dubes RI untuk Jerman, Abdul Kadir Siap Wujudkan Visi Prabowo dalam Diplomasi

AS Gelar Kunjungan ke Greenland, Perdana Menteri Denmark Protes Keras Menyebutnya tak Bisa Diterima

Prediksi Jerman vs Italia: Perburuan Tiket Semifinal UEFA Nations League 2024/25

Mesut Ozil Dilarang Kunjungi Werder Bremen, Dituduh Ekstremis Sayap Kanan

3.400 Penerbangan di 11 Bandara Jerman Dibatalkan Imbas Aksi Mogok Massal Senin Lusa
