Kisah Aceh dan Julukan 'Serambi Mekah'
Aceh telah lama menyandang julukan 'Serambi Mekah'.(foto: pexels-kaimerlyn)
MERAHPUTIH.COM - ADA kisah di balik julukan 'Serambi Mekah' yang disandang Aceh. Secara geografis, provinsi di paling ujung Barat Pulau Sumatra ini merupakan salah satu provinsi yang besar di Sumatra.
Provinsi Aceh berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara dan timur, lalu Samudra Hindia di sebelah barat, dan Provinsi Sumatra Utara di sebelah selatan. Luas provinsi ini mencapai 5.677.081 hektare, dengan hutan sebagai lahan terluas yang mencapai 2.270.080 hektare.
Aceh pernah menjadi pusat kerajaan Islam yang besar di Nusantara. Bukan hanya bagi penduduk Nusantara, melainkan juga dunia. Kerjaan Islam itu ialah Peureulak dan Pasai.
Seperti disebut dalam situs Infopublik, Direktur Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) Mawardi Umar mengatakan adanya kerajaan Islam di Aceh mengundang perhargaan dari kerajaan-kerjaan Islam di wilayah Asia Tenggara, misalnya kerajaan Islam di Filipina Selatan, Thailand Selatan, dan beberapa negara lainnya.
Baca juga:
“Karena yang pertama Islam di Asia Tenggara masuknya melalui Aceh melalui Perlak dan Pasai, kemudian baru menyebar ke Nusantara,” kata Mawardi. Kuatnya pengaruh Islam di Aceh membuatnya jadi bukan sekadar agama, melainkan juga identitas.
Masa Kesultanan Aceh awal abad ke-17 merupakan masa keemasan kerjaan Islam di Aceh. Masa itu terjadi di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ketika itulah, segala lini aktivitas masyarakat Aceh melibatkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari seperti soal sistem politik pemerintahan, ekonomi, dan hukum sehingga disebut Seuramo Mekkah (Serambi Mekah).
Julukan 'Serambi Mekah' juga muncul karena dulunya Aceh sudah menjadi pusat berkumpulnya alias transit jemaah calon haji dari seluruh Nusantara sebelum pergi ke Mekah.
Jamaah calon haji dibawa singgah ke Karantina Jemaah Haji Nusantara yang berada di Pulau Rubiah, Kota Sabang, Aceh. Jemaah calon haji diberikan pembekalan guna mempersiapkan diri sebelum menunaikan ibadah rukun Islam kelima itu.
Aceh yang menjadi pusat aktivitas mobilitas jemaah calon haji selama bertahun-tahun itu semakin mengukuhkan bahwa negeri ini bak pintu masuk ke Mekahnya dari Indonesia.(Tka)
Baca juga:
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Ledakan Tabung Oksigen di Meulaboh Aceh, 15 Rumah Rusak 2 Warga Tewas
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
DPR Diminta Akomodasi Hukum Syariat Aceh dalam RKUHAP
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit