Kiev Kembali Diserang Rudal Rusia, Korban Berjatuhan


Arsip - Puing-puing pasar terbuka di kawasan Donetsk yang hancur akibat serangan militer Rusia di Ukraina, 16 April 2022. (ANTARA/Reuters/Serhii Nuzhnenko/as)
MerahPutih.com - Sejumlah ledakan keras yang diduga akibat serangan roket Rusia terdengar di pusat kota Kiev pada Senin (10/10) pagi, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan utama Krimea.
Berdasarkan pantauan AFP, setidaknya terdengar ada 4 ledakan yang terjadi sekitar pukul 08:15 waktu setempat, dengan sirene serangan udara terdengar di Ibu Kota Ukraina lebih dari satu jam sebelum ledakan.
Baca Juga:
Tiba di Kiev Ukraina, Jokowi Bersiap Adakan Pertemuan dengan Presiden Zelenskyy
"Beberapa ledakan di distrik Shevchenkivskyi, di pusat ibu kota," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko di media sosial.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan asap hitam membubung di atas beberapa area di kota.
Seorang reporter AFP melihat banyak ambulans yang tampaknya menuju ke lokasi ledakan.
Baca Juga:
Sebelumnya, Putin menyalahkan dinas rahasia Ukraina atas ledakan mematikan di jembatan yang menghubungkan Krimea yang dicaplok Moskow dengan Rusia. Adapun, serangan terakhir Rusia ke Kiev terjadi pada 26 Juni.
Sementara itu, melansir BBC, layanan darurat Ukraina melaporkan sejumlah orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Associated Press melaporkan Ledakan kencang tersebut berasal dari serangan rudal. (*)
Baca Juga:
Lokasi Kunjungan Jokowi di Kiev Berjarak 380 Km dari Area Pertempuran
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
