Kiai Ma'ruf Amin Tegaskan TKN KIK Tidak Berminat Gunakan Kampanye Negatif


Cawapres Nomor Urut 01 KH Ma'ruf Amin (MP/Ist)
MerahPutih.Com - Kiai Ma'ruf Amin yang juga cawapres nomor urut 01 mengungkapkan sampai sejauh ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) melarang timnya melakukan kampanye negatif. Menurut Kiai Ma'ruf, dirinya bersama Jokowi tidak menganut kampanye negatif lantaran ingin menang dengan cara terhormat.
"Kalau kita tidak menganut kampanye negatif. Tidak pernah. Tidak boleh," kata Ma'ruf Amin seusai menghadiri acara konsolidasi dengan relawan di Yogyakarta, Senin (15/10) petang.
Pernyataan Ma'ruf menanggapi kabar Partai Keadilan Sejahtera yang menyatakan membolehkan penggunaan kampanye negatif.
Menurut Kiai Ma'ruf pihaknya harus melakukan kampanye positif dan tidak melakukan kampanye negatif apalagi kampanye hitam berupa hoaks.
"Tidak boleh ada kampanye hoaks, fitnah, ujaran kebencian. Menang tapi terhormat," jelasnya.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii, Kiai Ma'ruf Amin menyatakan siap menggaungkan jargon "Islam Nusantara" dan "Islam Berkemajuan" sekaligus yang selama ini diserukan oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Saya akan selalu membawa bukan hanya Islam Nusantara, tapi juga Islam berkemajuan," kata Kiai Ma'ruf di kediaman Buya Syafii, Perumahan Nogotirto, Gamping, Sleman, Senin (15/10).
Menurut Ma'ruf, komitmen tersebut berdasarkan masukan dari Syafii bahwa sebagai tokoh NU sekaligus cawapres, Ma'ruf tidak sekadar membawa jargon Islam Nusantara. Sebab, ada Muhammadiyah yang menyerukan Islam berkemajuan.
"Karena saya dari NU, NU kan sering jargonnya Islam Nusantara. Beliau (Buya Syafii) bilang jangan hanya Islam Nusantara, tetapi juga Islam berkemajuan yang menjadi motonya Muhammadiyah," kata dia.
Dalam pertemuan singkat itu, Ma'ruf diterima Syafii di ruang keluarga. Bagi Ma'ruf, Buya Syafii merupakan sahabat dekat. Belakangan, kedua tokoh itu juga sama-sama duduk di Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Cuma karena saya jadi cawapres, maka saya harus mundur dari BPIP. Itu aturannya," pungkas Ma'ruf Amin.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gembleng Ratusan Kader Gerindra, Prabowo Ucapkan Lagi Sumpah Palapa
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Ingatkan Para Calon Kepala Daerah Hindari Kampanye Hitam

Wapres Ma'ruf Amin Resmi Buka Gelaran GIIAS 2024

Pesan Beserta Harapan Presiden dan Wapres di Hari Raya Waisak 2024

Prabowo Sebut Sudah Kenyang Jadi Sasaran Black Campaign
Buya Syafi'i Ma'arif Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
