Keunikan Ngilmu di Negeri Aing, Siswa Pulau Dewata Sekolah Pakai Pakaian Adat
Pemberlakuan penggunan pakai adat Bali setiap Kamis di daerah Bali. (Instagram_forceofc)
MENTARI masih mengintip ketika langkah kaki perempuan bersandal, mengenakan kamen (kain), kebaya, selendang, bergegas memasuki gapura berundak sekolah. Disusul kemudian para lelaki mengenakan udeng (penutup kepala), dan kamen, masuk barisan memberi salam guru.
Baca juga:
Mereka bukan semata ingin sembahyang. Di pundaknya dipanggul tas berisi buku pelajaran untuk menjalani kegiatan belajar-mengajar di kelas. Sekolah dan beribadah tampak harmoni di dalam busana.
Pemandangan unik para siswa mengenakan pakaian adat di peringatan acara keagamaan hanya terjadi Bali. Para siswa biasa mengenakannya pada perayaan keagaaman, seperti Saraswati.
Hari raya tersebut diperingati masyarakat Bali sebagai turunnya Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu merayakan hari raya ini setiap 210 hari, sesuai perhitungan kalender Saka. Siswa beragam Hindu akan mengenakan pakaian tradisional Bali biasa digunakan saat bersembahyang.
Baca juga:
Pemandangan siswa menggunakan pakaian adat Bali tersebut mungkin akan tampak di kota lain saat perayaan Hari Kartini. Selebihnya tidak ada. Siswa di kota lain sehari-hari akan mengenakan seragam sekolah sesuai ketentuan. Bali memang unik dan kental akan tradisi adat.
Masyarakat di Bali terutama beragama Hindu, ketika akan bersembahyang di Pura atau di rumah, akan menggunakan pakaian adat sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi.
Pewarisan terhadap nilai luhur tersebut tersua pula pada siswa-siswi di sekolah. Mereka tak canggung mengenakan pakaian adat di sekolah pada peringatan perayaan keagaaman. Toh sehari-hari saat akan bersembahyang juga menggunakan pakaian adat. Bukan semata artifisial.
Pada Oktober 2018, seluruh pegawai di Bali diwajibkan menggunakan pakaian adat Bali setiap hari kamis.
Kebijakan tersebut dikeluarkan Gubernur Bali, Wayan Koster. Setiap pegawai di Bali, diharuskan untuk menggunakan pakaian adat madya.
Tak hanya pegawai saja, siswa-siswi di Bali, negeri maupun swasta, juga menerapkan penggunaan pakaian adat. Bila semula pakaian adat digunakan hanya pada peringatan hari-hari besar keagaaman, maka setelah peraturan teresbut diteken lantas menjadi bagian dari seragam sekolah.
Seluruh murid, perempuan maupun laki-laki, menggunakan atasan kemeja sekolah dan bawahannya kamen. Namun, hal berbeda, perempuan menggunakan selendang dan laki-laki menggunakan udeng. (cil)
Baca juga:
Mengapa Guru Lebih Terkenang Murid Bandel Saat Berstatus Alumnus
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal