Ketua DPR Minta Pengawasan di ‘Daycare’ Perlu Diperketat Pasca Penganiyaan Anak
Ketua DPR, Puan Maharani. (Foto: dok. media DPR)
MerahPutih.com - Kasus kekerasan terhadap anak di Daycare yang melibatkan influencer parenting berinisial MI menuai reaksi dari Ketua DPR Puan Maharani.
Puan meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan dan aturan di tempat penitipan anak (TPA).
"Karena kekerasan pada anak tidak bisa dibiarkan,” ujar Puan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/8).
Puan mengingatkan pentingnya pengawasan oleh Pemerintah terhadap tempat-tempat penitipan anak, termasuk juga lembaga-lembaga bimbingan belajar anak yang belakangan tengah menjamur. Pengawasan ini menjadi hal yang harus diperhatikan.
“Mengingat tempat penitipan anak seperti daycare ini adalah lembaga non-formal, tapi tetap harus mengikuti pedoman perlindungan pengasuhan anak,” jelas Puan.
Baca juga:
Kak Seto Imbau Orangtua Lebih Selektif dalam Memilih Daycare
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) diketahui telah menginisiasi standardisasi dan sertifikasi lembaga layanan peningkatan kualitas anak di bidang pemenuhan hak anak atas pengasuhan dan lingkungan.
Hal ini termasuk untuk memastikan terciptanya TPA atau daycare ramah anak ber-SNI. Puan mendorong agar program peningkatan kualitas layanan daycare dioptimalkan dan menjangkau semua daerah.
“Karena keselamatan anak menjadi prioritas,” ungkap dia.
Baca juga:
Kronologi Kasus Kekerasan terhadap Balita di Daycare Cimanggis Depok
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut juga menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologi bagi para korban dan keluarganya.
Pendampingan psikologi diperlukan untuk mengatasi trauma yang dialami korban. "Bila diperlukan termasuk pendampingan hukum,” kata Puan.
Menurut Puan, pendampingan psikologi juga perlu diberikan kepada pelaku. Sebab biasanya, pelaku juga pernah mengalami bentuk kekerasan sehingga trauma masa lalunya membuat ia melakukan hal serupa.
“Meskipun tidak ada pembenaran terhadap aksi kekerasan yang dilakukan, trauma atau luka masa lalu pelaku yang pernah menjadi korban harus disembuhkan. Maka perlu ditelusuri oleh ahlinya,” jelas Puan yang juga Mantan Menko PMK ini.
Baca juga:
Pengakuan Influencer Pemilik Daycare di Depok Pasca Ditangkap kasus Penganiayaan Anak
Sekadar informasi, Polres Metro Depok telah menetapkan pemilik Wensen School, MI sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap dua anak di Wensen School, Depok.
MI ditangkap oleh kepolisian di kediamannya pada Rabu (31/7) dan langsung dibawa ke Polres Metro Depok.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan MI mengakui bahwa dirinya adalah sosok yang terekam dalam kamera CCTV dan melakukan aksi penganiayaan terhadap korban. (*)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ketua DPR Puan Maharani Terima Kunjungan Ketua MPPR China Wang Huning di Jakarta
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Puan Soroti Kematian Ibu Hamil Usai Ditolak 4 RS di Jayapura, Minta Evaluasi Total Layanan Kesehatan 3T
Kawal Kasus Kematian Alvaro, Puan: Situasi Darurat, Harus Ditanggapi Serius
Puan Ceritakan Proses Panjang Pembahasan RUU KUHAP, Sudah Berumur 44 Tahun
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Rapat Paripurna DPR Lantik PAW Anggota DPR Pengganti Gus Alam
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Puan Maharani: Cermati Dulu Rekam Jejaknya