Ketangguhan Pedagang Baju Pasar Tanah Abang Berjuang di Masa Sulit

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 27 September 2021
Ketangguhan Pedagang Baju Pasar Tanah Abang Berjuang di Masa Sulit

Pedagang baju di tanah abang 'menjerit' karena omset turun drastis saat pandemi (Foto: dok. pribadi Marry)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA bulan lalu banyak pedagang yang 'menjerit' akibat PPKM Darurat karena kasus COVID-19 yang kian melonjak, tak terkecuali para pedagang di pasar Tanah Abang.

Karena saat PPKM Darurat pada awal bulan Juli lalu, pihak pengelola melakukan penutupan sementara hingga ada keputusan selanjutnya dari Pemerintah.

Baca Juga:

Ketangguhan MUA Beradaptasi dengan Pandemi Demi Mempercantik Klien

Alhasil, pemandangan begitu kontras dengan hari-hari sebelumnya yang sangat ramai dan padat hiruk pikuk mobilitas pengunjung dan pedagang. Pasar Tanah Abang mendadak sepi bak 'tidak ada kehidupan'.

Salah satu yang sangat merasakan dampak penutupan sementara Pasar Tanah Abang ialah Marry Kurniawan, salah pengusaha konveksi yang memiliki kios di kawasan ini. "Situasinya sangat sepi luar biasa, 1 lantai hanya yang buka 36 kios dari 487 kios," ungkap Marry kepada merahputih.com.

Karena adanya sejumlah pembatasan dan penutupan sementara sejumlah kios, Marry mengaku sangat-sangat kesulitan. Karena baginya kebutuhan biaya hidup harus berjalan terus, sementara untuk menjual barang-barangnya harus ekstra usaha.

Omzet menurun drastis akibat adanya penutupan saat PPKM. (Foto: pixabay/bru-no)

Kesulitan Marry begitu terasa kala dia menyebutkan penurunan omzet usaha baju muslimnya yang sangat drastis, bahkan bisa dibilang 'tiarap'. "Sangat turun luar biasa omzetnya, turun 90 persen, yang beli bajunya lagi pada tiduran di rumah sakit kena COVID-19," ungkap Marry.

Baca Juga:

Sales Rumah Negeri Aing Tangguh Demi Bisa Closing

Karena omzet menurun, Marry pun mengaku kesulitan untuk membayar gaji para karyawannya. Namun, meski di tengah situasi yang sulit karena pemasukan merosot tajam, Marry tetap berusaha memberikan gaji pada karyawannya meski harus membongkar tabungannya.

Saat awal pandemi Marry mengaku pegawainya dirumahkan dan dibayar hanya gaji tanpa uang makan. Namun setelah itu beberapa pegawai yang dirumahkan juga diberikan uang pesangon. Kemudian, saat PPKM, satu orang pegawai kembali di rumahkan dan hanya tersisa dua orang.

Di tengah situasi yang sangat sulit, Marry tak lantas berdiam diri dengan keadaan. Dia berusaha keras berjuang untuk mempertahankan usahanya. "Pertama ialah berdoa, kemudian mencoba berjualan lewat online, dan yang ketiga yakni dengan cara menjemput bola, dengan menawarkan layanan antar atau gratis ongkos kirim," jelas Marry.

Salah satu baju muslim yang dijual Marry di kiosnya. (foto: instagram @kerofashion_tanahabang)

Ia juga lebih menekan pengeluarannya agar keuangannya cukup untuk menyambung hidup. "Selain itu, saya terbiasa hemat.. jadi pada saat sesulit ini saya jatahin uang belanja sayur hanya boleh Rp 50 ribu dan tidak makan di luar," tuturnya.

Di tengah situasi pasar Tanah Abang yang masih sepi, Marry sangat berharap pedagang yang sebelumnya berjualan untuk membuka kembali tokonya, agar kawasan bisnis ini bisa bangkit lagi. Menurut Marry, yang bisa membangkitkan kembali Tanah Abang ialah para pedagang yang awalnya berjualan. Dia berharap pasar Tanah Abang bisa ramai seperti dulu. Marry juga berharap ada kebijakan dari pihak pengelola seperti mengurangi biaya sewa hingga 50 persen.

Marry mengatakan usaha pemerintah saat ini mengatasi pandemi sudah bagus dan sudah serba salah. "Mau langkah gimana pun sudah bingung. mau minta dibebaskan hidup bersama COVID-19 enggak mungkin juga, karena COVID-19 membahayakan, mau minta dibebaskan keluar masuk tanah abang juga enggak memungkinkan, jadi ya paling ayo semangat kita sama-sama berantas COVID-19," tutup Marry. (ryn)

Baca Juga:

Tangguhnya Wartawan Koran Pertahankan Eksistensialisme

#September Jagoan Tangguh Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Bagikan