Kerajinan Anyaman Rajapolah yang Tembus Jepang, Italia dan Spanyol


Kreativitas anyaman eceng gondog yang sudah ke mancanegara. (Foto: Humas Pemprov Jabar)
DERETAN kios-kios penjual handicraft anyaman buatan tangan yang memenuhi jalanan Kecamatan Rajapolah yang merupakan sentra industri rumahan di Kabupaten Tasikmalaya. Produk anyaman dengan bahan baku mendong, pandan, dan eceng gondok yang dijual ini pun bervariasi, mulai dari tas, topi, dompet, hingga tempat pensil.
Ade Abubakar, salah satu perajin anyaman yang juga Ketua Paguyuban Kampung Kreatif Sukaruas, berhasil mengeskpor kerajinan anyaman sampai ke luar negeri. Seluruh perajin di Sukaruas masih menggunakan metode manual. Sementara bahan baku setengah jadinya dikirim dari Kebumen, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Selain Besek Bambu, Wadah Makan Tradisional ini Juga Ramah Lingkungan

"Alhamdulillah sudah menggeluti bisnis kerajinan ini sekitar 20 tahun. Dengan karyawan sebanyak 30 orang, kerajinan yang diproduksi bisa mencapai 4.000 buah perbulan dan menghasilkan omzet Rp150 juta per bulan. Produk anyaman murni hasil karya rumahan di Kampung Kreatif Sukaruas Rajapolah mampu tembus pasar Eropa. Ada sekitar tiga negara yang jadi konsumen saat ini yakni Jepang, Italia dan Spanyol," kata Ade.
Selain unik, produk kerajinan anyaman yang dijual di Rajapolah dikenal murah dengan kualitas yang hampir sama dengan barang yang dijual di toko. Pesona Rajapolah pun diakui oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil.
"Kita kenal Rajapolah ini penghasil kerajinan terbaik untuk Jawa Barat, khususnya dari anyaman mendong, pandan, eceng gondok, dan lain sebagainya. Teman-teman di wilayah ini bahu-membahu dalam kelompok tertentu untuk menghasilkan karya," kata Atalia saat melakukan Siaran Keliling (Sarling) di Desa Wisata Kampung Kreatif Sukaruas, Kecamatan Rajapolah Kab. Tasikmalaya, Rabu (4/9).

Atalia berharap, sentra perajin dan pelaku usaha di Desa Wisata Kampung Kreatif Sukaruas bisa meningkatkan potensi serta inovasi agar hasil kriyanya sebagai salah satu produk unggulan Jawa Barat semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas.
Dengan adanya pusat penjualan kerajinan Tasikmalaya, Rajapolah Permai pun menjadi pusat destinasi wisata belanja dengan kearifan budaya handicraft khas masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
Tentunya, pusat destinasi ini juga menjadi peluang untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat. Selain itu, saat ini terdapat 60 homestay di Desa Sukaruas yang bisa disewa pengunjung termasuk pelajar atau mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam tentang Desa Wisata Kreatif Sukaruas. (*)
Baca Juga:
Sentra Tenun Sasak, Destinasi Wajib saat Traveling ke Lombok
Tulisan Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Bagikan
Yohanes Charles/Mauritz
Berita Terkait
Legislator PDIP Pertanyakan Niat Kemendagri di PSU Tasikmalaya

Kampanye di Jawa Barat, Prabowo Pertahankan Suara Massa Pendukungnya

Kelom Geulis, Sandal Kayu dari Tasikmalaya yang Mendunia
