Sentra Tenun Sasak, Destinasi Wajib saat Traveling ke Lombok

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 30 Juli 2019
Sentra Tenun Sasak, Destinasi Wajib saat Traveling ke Lombok

Jangan lewatkan berkunjung ke sentra tenun Sasak. (Foto: Instagram @fairuzsakinah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KAIN tenun Sasak sudah terkenal keindahannya. Kain adat ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan suku Sasak. Para perempuan Sasak wajib bisa menenun sebagai persyaratan menikah.

Namun kini,, tenun Sasak tak hanya hadir dalam kehidupan adat, tapi juga menjadi sumber ekonomi. Beberapa sentra tenun Sasak tak hanya menjual lembaran kain indah ini, tapi juga menawarkan sensasi menenun kepada para pengunjung.

BACA JUGA:

Tugu Khatulistiwa Tempat Ajaib

Nah, buat kamu yang penasaran menjajal menenun ala perempuan Sasak, tiga sentra kain tenun berikut bisa kamu sambangi.

1. Sentra Kain Tenun Desa Sukarara, Lombok Tengah

Cobain menenun di Desa Sukarara. (foto: Instagram @fairuzsakinah)


Berjarak sekitar 25 km dari Kota Mataram, Desa Sukarara bisa kamu capai menggunakan angkutan umum dari Bertais ke Praya lalu turun menjelang sampai di Puyung. Dari sana, kamu bisa melanjutkan dengan ojek hingga Desa Sukarara. Namun, kalau kamu enggak mau ribet, gunakan saja kendaraan sewaan. Hal itu amat disarankan mengingat sulitnya menemukan angkutan umum di daerah tersebut.

Desa Sukarara memproduksi kain dengan teknik songket dan tenun ikat. Bahan tenun ikat di desa ini amat sederhana, yakni bahan katun yang terbuat dari benang kapas. Beberapa toko di desa ini punya ruang khusus untuk memintal benang juga mewarnai. Pewarnaan dilakukan dengan cara alami dan kimia. Pewarnaan dengan cara alami menghasilkan kain dengan warna lembut dan tidak mencolok.

Meskipun para perempuan di Desa Sukarara menggunakan alat tenun bukan mesin, waktu produksi tenun ikat tak lama. Dalam sehari, penenun di desa ini bisa menghasilkan kain tenun ikat sepanjang 3 meter. Mereka membuat kain dengan motif yang beragam, semisal motif ayam, kembang delapan, kembang empat, gambar tokek yang merupakan simbol keberuntungan, pakerot yang berbentuk horizontal, serta trudak yang berwarna violet. Setiap motif punya makna tersendiri.

2. Desa Sade, Lombok Tengah

desa sade
Perempuan penenun Sasak menyambut di Desa Sade. (foto: Instagram @davu_tour)

Desa wisata satu ini memang sudah tersohor di kalangan pelancong. Menawarkan kehidupan suku Sasak, desa ini amat menarik untuk dikunjungi. Menuju Desa Sade cukup mudah. Kamu tinggal mengikuti jalur ke Tanjung An dan Pantai Kuta.

Saat memasuki desa ini, perempuan penenun duduk di teras rumah masing-masing akan langsung menyambutmu. Desa Sade memproduksi kain tenun dengan benang dan teknik pewarnaan yang mirip dengan yang dilakukan di Sukarara. Namun, motif yang dihasilkan tidak sekompleks motif di Sukarara.

Motif-motif tenun yang dihasilkan di Desa Sade lebih banyak menyesuaikan untuk produksi selendang atau syal. Hal itu mengingat ramainya para pengunjung dari berbagai macam kalangan yang datang ke desa ini. Para pengunjung biasanya memesan motif tertentu pada syal untuk dijadikan oleh-oleh.

Selagi berada di Desa Sade, jangan lewatkan menikmati suasana desa yang asri juga mengunjungi sebuah masjid kuno peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

BACA JUGA:

Wisata Ramah Anak di Bogor untuk Akhir Pekan Ini

3. Sentra Kain Tenun Desa Pringgasela, Lombok Timur

desa pringgasela
Sentra tenun di Desa Pringgasela. (foto: id.lombok.org)


Desa Pringgasela terletak di Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Desa Pringgasela berlokasi sekitar 54 Kilometer dari Kota Mataram atau sekitar 1 jam perjalanan.

Dengan kendaraan pribadi dari Kota Mataram, kamu bisa menempuh rute Mataram-Cakranegara-Narmada-Sedau-Mantang-Kopang-Terara-Sikur-Masbagik-Pringgasela. Buat kamu yang memilih gaya backpacker dengan angkutan umum, naiklah angkutan dengan jurusan Mataram-Bertais, kemudian dilanjutkan dengan jurusan Bertais-Masbagik.

Desa Pringgasela memproduksi kain songket dan tenun ikat. Yang paling diminati para pengunjung ialah tenun motif khas suku Sasak, seperti primitif, sarinadi, songket sunda, dan songket lambe.

Tertarik berkunjung?(dwi)

BACA JUGA:

Destinasi Pasar Terapung Keren di Indonesia, Wajib Didatangi Nih

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan