Kepala BKKBN: Program KB Jalan di Tempat


MerahPutih.com - Pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana di Tanah Air mengalami stagnasi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menemukan beberapa indikasi yang memperkuat temuan tersebut.
Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengatakan angka kelahiran rata-rata tetap berada pada level 2,6, angka pengguna kontrasepsi masih berkisar 57 persen dengan dominasi penggunaan KB jangka pendek, angka 'unmet need' masih tinggi sebesar 8,5 dan fertilitas remaja (ASFR 15-19) masih tinggi, yakni 48 kelahiran per 1000 wanita.
"Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dan 2012 menunjukkan stagnasi program KB dilihat dari beberapa indikator capaian," ujar dia dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 26 September yang digelar di Lombok, Selasa (26/9).
Untuk mengatasi kondisi jalan di tempat tersebut, BKKBN melakukan terobosan agar program KB tidak hanya dimaknai sebagai pembatasan kelahiran, tetapi juga untuk mendukung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Program KB merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan serta kehamilan. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Kewajiban Vasektomi bagi Penerima Bansos, Pengamat : Negara Tak Selesaikan Masalah tapi Intervensi Tubuh Rakyatnya

Takut Budaya Bali Hilang, Gubernur Koster Minta Tiap Keluarga Punya 4 Anak
