Kenapa Tiket Pertandingan Asian Games Selalu Ludes Padahal Masih Ada Kursi Kosong?


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan melepas obor Api Asian Games di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/8) pagi (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Asian Games telah berlangsung hampir sepekan. Di samping puja puji terhadap pembukaan dan pelayanan Indonesia selaku tuan rumah, terselip keluhan terkat susahnya mendapatkan tiket sejumlah pertandingan cabang olah raga.
Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pertandingan terpaksa tertahan karena sulitnya tiket bahkan sempat terjadi kelangkaan tiket.
"Kapan lagi nonton Asian Games? Ini empat tahun sekali, belum tentu nanti kita jadi tuan rumah lagi. Tapi saya susah banget cari tiket, enggak dapet-dapet karena sold out terus," kata Rahayu Indah salah seorang penonton di Jakarta, Jumat (24/8).
Pegawai di salah satu kantor konsultan lingkungan internasional itu awalnya ingin menonton bulu tangkis, olahraga kegemarannya, tetapi ia nyaris putus asa karena selalu gagal mendapatkan tiket.

"Saya sudah mencoba beberapa alternatif tempat penjualan tiket tetapi kehabisan terus. Susah banget. Tapi saya mau coba lagi, nonton pertandingan apa saja deh yang penting saya bisa nonton Asian Games," papar Rahayu.
Hal yang sama dialami Antonius. Ia awalnya ingin menonton pertandingan cabang olahraga renang tetapi selalu kehabisan tiket.
"Saya enggak tahu ini karena pada antusias atau penjualan tiket yang bermasalah. Soalnya saya lihat badminton di TV penonton enggak penuh, tetapi pas cek di Blibli.com kok sold out," ungkap Anton.
"Akhirnya saya nonton anggar saja, kesal!" ujarnya.
Pada laga final bulu tangkis beregu putra Indonesia lawan China, banyak calon penonton yang harus menghadapi kenyataan pahit karena kehabisan tiket.
Sebagaimana dilansir Antara, masyarakat yang hendak menonton tim Indonesia melawan musuh bebuyutannya itu rela mengantre sejak subuh di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Rabu (22/8). Padahal saat itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, dan demi mendapatkan tiket banyak dari orang-orang yang terpaksa tidak salat Ied.
Di depan masjid Al Bina, Senayan, yang pelantangnya memperdengarkan khotbah yang jadi bagian shalat Idul Adha, ratusan orang mengantre untuk mendapatkan tiket final bulu tangkis beregu putra.
Antrean panjang tersebut ternyata berlangsung hingga sore. Tak pelak lagi, banyak penonton yang tidak kebagian tiket.

Penonton di sekitar tempat tiket berteriak "Tiket.. tiket.." karena sudah kelelahan menunggu dan panas matahari semakin menyengat.
Salah satu penonton bernama Ayu menyebutkan ketidakjelasan sistem pembelian tiket tersebut harus mengantre selama hampir 9 jam.
"Beli online sudah tidak bisa karena sudah habis kemudian beli offline di tempat loket dibuka jam 08.00 tapi ternyata menunggu jam 06.00 pun dibilang sudah habis" ujar salah satu pengantre, Ayu.
Misteri bangku kosong Nyatanya, berdasarkan awak media saat laga final bulu tangkis beregu putra, beberapa sisi tribun penonton terlihat kosong.
Tidak terjadi pada hari itu saja. Pada hari Jumat (24/8), tiket duel timnas U-23 Indonesia melawan Uni Emirat Arab pada babak 16 besar yang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jabar juga dinyatakan sudah habis.
Tetapi bangku penonton di stadion yang berkapasitas 28.778 masih tidak dipadati penonton tepat sebelum pemain memasuki lapangan.
Menyadari hal tersebut, penonton yang sudah berada di tribun lantas menyanyikan yel-yel secara kompak.
"Tiketnya habis, tiketnya habis.. Bangkunya kosong... Tiketnya habis, tiketnya habis... Bangkunya kosong.." Namun ternyata, bangku penonton mulai terisi sekitar 10 menit setelah laga dimulai.

Begitu pun saat grand final tim nasional sofbol putri Jepang menghadapi Chinese Taipei. Berdasarkan pantauan Antara, banyak bangku penonton yang tidak terisi. Akan tetapi, di loket depan arena ditulis keterangan bahwa tiket habis terjual.
Dari Tennis Indoor yang menampilkan aksi tuan rumah Indonesia melawan Kirgistan pada laga Pool A, hanya sejumlah bangku di dekat sisi lapangan yang terisi penonton. Bahkan bangku-bangku yang kosong terlihat begitu mencolok.
Drama tiket nonton ini sejatinya sudah terjadi sebelum Asian Games resmi dibuka. Konsumen yang ingin membeli tiket Asian Games melalui Kiostix kesulitan karena situs tersebut bermasalah.
Ketika laman itu dibuka, pada 16 Agustus atau dua hari sebelum upacara pembukaan, yang terlihat adalah layar dengan tulisan "Hai! Kami sedang dalam peningkatan layanan untuk kiosTix.com yang lebih baik." Linimasa dunia maya diwarnai dengan keluhan orang-orang yang ingin membeli tiket.
Sehari kemudian, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sekarang tiket menonton pembukaan dan pertandingan Asian Games 2018 dapat dibeli secara daring (online) melalui Blibli.com dan luring (offline) melalui jaringan ritel Alfamart.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Masih Tarik Ulur, DPW PKS DKI Dukung Aher Jadi Pengganti Sandiaga Uno
Bagikan
Berita Terkait
Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025 Masih Menjadi Teka-teki, Erick Thohir Belum Beri Kepastian

Pelatih Korea Selatan Sebut Gerald Vanenburg Butuh Waktu Setelah Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia

Kemenangan atas Timnas Indonesia U-23 Buat Korea Selatan Sapu Bersih, Selanjutnya Targetkan Juara Piala Asia U-23

Performa Rafael Struick bersama Timnas Indonesia U-23 Disorot, Gerald Vanenburg: Tidak Adil jika Hanya Bicarakannya

Gerald Vanenburg Ingin Gelar Persiapan Panjang jika Ditunjuk Tangani Timnas SEA Games 2025

Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia U-23 Kalah Terhormat dari Korea Selatan, Siapkan Langkah Penguatan Tim

Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2026, Simak Klasemen Akhir Grup J dan Runner-up Terbaik

Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026

Timnas Indonesia U-23 dalam Motivasi Tinggi Jelang Hadapi Korea Selatan, Terlebih Setelah Menang Besar atas Makau

Syarat bagi Timnas Indonesia U-23 untuk Kalahkan Korea Selatan Menurut Gerald Vanenburg
