Kenaikan Harga Daging Sapi Beri Sentimen Negatif Terhadap Rupiah


Mata uang rupiah (Foto Antara)
MerahPutih, Keuangan-Nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini masih loyo. Sempat menguat, tapi kemudian kembali ke posisi sama seperti penutuan kemarin sore.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/8), rupiah sempat menguat ke posisi Rp13.520 per dollar AS setelah pada perdagangan Senin (10/8) sore ditutup melemah di level Rp13.550 per dollar AS.
Namun pagi ini, rupiah kembali bergerak melemah sebesar 2,4 poin atau setara 0,02 persen ke level RpRp13.550 per dollar AS.
Mengutip data Yahoo Finance, rupiah dibuka melemah sebesar 88 poin yang setara 0,65 persen atau melemah ke posisi Rp13.560 dollar AS.
Bahkan, rupiah selangkah lagi ke posisi Rp13.590 per dollar AS.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia rupiah diprediksi akan berada pada rentang Rp13.530-Rp13.542 per dollar AS.
Posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.536 per dollar AS, sama dengan posisi pada akhir pekan lalu.
Para analis keuangan memprediksi gerak rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari berpeluang menguat sampai penutupan. Tapi, hal ini tergantung sentimen pasar.
Dari luar negeri, harga minyak dunia dan kredit Tiongkok yang mulai naik dapat meminimalisir sentimen negatif terhadap mata uang Asia.
Akan tetapi, kebijakan yang salah dalam penanganan kenaikan harga daging sapi dapat menjerumuskan rupiah. Di samping ketidakstabilan harga daging sapi, faktr domestik seperti perlambatan ekonomi dan rendahnya realisasi anggaran dapat memicu sentimen negatif. (Luh)
Bagikan
Berita Terkait
Dolar AS Tersungkur, Rupiah Terbang Tinggi Berkat Keputusan Kontroversial Trump!

Cara BI Jaga Kestabilan Rupiah Usai Lebaran dan Memanasnya Konflik di Timur Tengah
