Kemenparekraf Gandeng ‘Ride Hailing’ untuk Pulihkan Wisata Bali
Bali menjadi salah satu incaran wisatawan mancanegara. (Foto: Unsplash/Guillaume Marques)
PARIWISATA Indonesia saat ini sedang mengalami proses pemulihan dari dampak pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng salah satu ride hailing terbesar di Bali untuk mendukung kebangkitan kegiatan ekonomi dan pariwisata di Pulau Dewata.
Kata ride hailing mungkin belum terdengar familiar bagi sebagian masyarakat. Ride hailing adalah konsep bisnis transportasi massal berbasis digital dengan rasa kendaraan pribadi. Artinya dalam satu kali perjalaan, hanya ada kamu dan pengemudi. Tidak ada penumpang lain yang tidak kamu kenal.
Baca juga:
Kemenparekraf Dukung Desainer Indonesia di London Design Biennale
Secara konsep, ride hailing memungkinkan driver menjadikan kendaraanya sebagai mata pencaharian. Sehingga para pemilik berlomba-lomba mencari penumpang. Kelebihannya adalah kamu bisa menentukan rute mana yang ingin dilewati sesuai kebutuhan.
Dukungan Kemenparekraf ini menyusul pembukaan akses Bali sebagai destinasi pariwisata international yang dinantikan wisatawan mancanegara.
“Kolaborasi strategis ini ditujukan untuk memperkuat fondasi industri pariwisata Pulau Dewata di tengah pandemi. Sinergi dan inisiatif yang mencakup berbagai aspek layanan pariwisata ini, diharapkan mamu menggenjot pertumbuhan bisnis UMKM industri pariwsata dan kreatif Bali,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengutip laman ANTARA.
Dengan adanya kerja sama ini, dipastikan kegiatan mobilisasi wisatawan dapat terjamin dari sergi penerapan protokol kesehatan (prokes). Prokes menjadi prioritas utama dalam pengadaan kegiatan wisata di Bali yang menggeliat kembali setelah dua tahun terakhir berdiam akibat pandemi COVID-19.
Baca juga:
Kemenparekraf Lakukan Persiapan Pemulihan Pariwisata Indonesia
Kerja sama itu pun menghadirkan kepastian terhadap pemulihan dan pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan, sehingga sesuai dengan standar Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE).
Pemerintah Daerah Bali pun menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi langkah kolaborasi bersama pihak swasta untuk membangkitkan kembali kondisi ekonomi Pulau Dewata yang bergantung pada pariwisata.
“Dibukanya kembali Bali sebagai destinasi pariwisata utama Indonesia akan mendorong pemulihan perekonomian lokal,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa.
Selain memastikan layanan transportasi yang berstandar protokol kesehatan, pihak ride hailing yang diajak kerja sama juga memberikan pelatiihan kepada para mitranya untuk memberikan pelayanan terbaik.
Astawa menilai hal itu sangat bermanfaat dan baik bagi pengembangan sumber daya manusia di Bali, sehingga kapasitas SDM semakin unggul. (and)
Baca juga:
Kemenparekraf Ajak Musisi Berkarya dengan Inspirasi Budaya Indonesia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa