Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Diberi Layanan Psikososial
Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan santunan ahli waris kepada korban Tragedi Kanjuruhan di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). ANTARA/HO-Kemensos/am.
MerahPutih.com - Selain memulai investigasi atas tragedi Kanjuruhan, pemerintah gerak cepat untuk memulihkan kondisi psikologi keluarga korban dan langsung mencairkan bantuan tunai serta pangan bagi para korban.
Kementerian Sosial mulai memberikan layanan dukungan psikososial untuk keluarga korban dengan melakukan pendampingan.
Baca Juga:
Kompolnas Awasi Kinerja Tim Investigasi Polri Usut Tragedi Kanjuruhan
"Staf saya sudah turun ke lapangan. Kami sedang dampingi keluarga korban di rumah mereka masing-masing," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (4/10).
Risma menyebutkan, dalam satu hari pihaknya telah tuntas menyalurkan santunan bagi 125 ahli waris tragedi Kanjuruhan di Kota dan Kabupaten Malang.
Penyaluran santunan dipusatkan di tujuh kecamatan dengan menghadirkan ahli waris atau saudara yang mewakili. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta per korban dan paket sembako. Santunan ini bentuk perhatian pemerintah terhadap keluarga yang ditinggalkan.
"Santunan ini bukan mengganti (yang meninggal), tetapi bukti perhatian kami kepada bapak/ibu sekalian dari pemerintah," ujar dia.
Mensos menghaturkan belasungkawa kepada para ahli waris.
"Kami haturkan belasungkawa untuk Bapak/Ibu sekalian. Kami berharap panjenengan dan keluarga tidak larut dalam kesedihan. Kita makhluk yang beriman, bahwa Allah memang sudah meminta kembali titipan-Nya. Apapun kehendak Allah kita gak bisa cegah," kata dia.
Suasana haru saat penyerahan bantuan terlihat dari anak dan ibunya yang menjadi ahli waris. Ia berulang-ulang mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian Kementerian Sosial yang memperhatikan pendidikannya dan adiknya.
"Saya berterima kasih banyak kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu keluarga saya. Mulanya saya enggak tahu kedepannya harus seperti apa. dengan adanya bantuan ini saya sangat berterima kasih sudah membantu saya dan adik saya," kata Silvia Ariel Oktaviani, anak dari Almarhum Iwan Junaedi.
Silvi berharap ke depan dirinya dan keluarga bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk kelanjutan hidupnya, karena ia tidak ingin bergantung pada bantuan sosial.
"Keluarga saya perlu motivasi agar tidak bergantung pada bantuan sosial, kami ingin bisa usaha sendiri," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
Timnas U-17 Persembahkan Kemenangan atas Guam untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bukan Soal Negara dan Formasi! Dirtek PSSI Bocorkan Kriteria Rahasia Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert
PSSI Pastikan Jordi Cruyff dan Dirtek Tidak Ikut Rombongan Pelatih Belanda yang Cabut
PSSI tak Buru-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Fokus Masuk 100 Besar Ranking FIFA
Minta Move On dari Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong, Erick Thohir Pastikan Rekrut Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Jadi Prioritas Utama Shin Tae-yong meski Ada Tawaran Lain yang Lebih Menggiurkan
Terhindar dari Grup Neraka, Timnas U-22 Indonesia Berpeluang Pertahankan Tradisi Emas di SEA Games 2025 Thailand
Calvin Verdonk Luangkan Waktu seperti Jay Idzes Tanggapi Komentar Negatif untuk Erick Thohir
Baru 10 Bulan Melatih, ini Perjalanan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia
Istana Sambut Baik PSSI Pecat Patrick Kluivert, Instruksikan Cepat Cari Pengganti
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang