Kelas Waacking Etoile Hadirkan Angelenzy

Angelenzy sedang mencontohkan gerakan pada kelas Selasa (23/5) di Étoile Dance Center (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
Dalam jadwal open class bulan Mei ini, Etoile membuka kelas khusus waacking, dengan Angelenzy sebagai pengajarnya. Angelenzy sendiri merupakan waacker asal Bandung yang menjadi juri pada All Asian Waacking Festival (AAWF) Maret 2017 lalu. Tanpa dipungut biaya, kelas terbuka ini diadakan pada Selasa (23/5) pukul 19.00 sampai 20.00 di Étoile Gading Serpong dan diikuti 14 orang peserta.
Waacking merupakan salah satu tarian yang berfokus pada keluwesan dan kecepatan gerakan tangan, yang biasanya dimainkan di sekitar kepala dan bahu sesuai irama musik. Selain gerakan tangan, waacking juga memperhatikan elemen lain seperti pose dan langkah kaki. Pada open class Selasa kemarin, para peserta pun diajari gerakan-gerakan dasar seperti lines, poses, wack, dan roll.
“Di waacking, kamu harus berbeda, harus stand out. Belajar dari mana pun bisa, tapi jangan nyontek dan ikutin sama persis. Cari yang kamu suka. Menari waacking semuanya bebas, selama kalian suka. Explore terus, latihan, dan jangan lupa manfaatin ruangan dan komunikasi,” ujar Angelenzy kepada para peserta saat mengajar.

Selama satu jam, Angelenzy mengajarkan langkah demi langkah dan meminta para peserta melakukan variasi gerakan juga, yang akan langsung ia beri masukan. Setelahnya, Angelenzy membuka sesi tanya-jawab bagi para peserta.
Ia berbagi bahwa penjiwaan pada tarian waacking penting. Hal lainnya yang juga penting adalah untuk menghormati dasar-dasar latihan, hormati siapa pun yang mengajar, dan tetap rendah hati. Angelenzy juga berbagi tips agar tangan dan tubuhnya lebih kuat untuk waacking, mulai dari squat, plank, sit-up, push-up, dan melakukan gerakan waacking dengan menggunakan dumb-bell (pemberat tangan) setengah kilogram, wah!
Di luar open class, Étoile juga menyediakan kelas reguler untuk waacking, dengan Suzan Natanael, juara AAWF 2017, sebagai pengajarnya. Ada dua kelas yang dibuka, kelas basic setiap Selasa pukul 18.00-19.00 dan kelas pengembangan pukul 19.00-20.00. Suzan sendiri yang membuat materi pengajarannya, yang ia rangkum dari berbagai workshop yang ia ikuti.
“Ada empat hal terpenting untuk basic waacking, yaitu karakter, musikalitas, cerita, dan hand roll. Karakter itu tentang personality kita, apa yang mau kita bawa saat menari, entah sexy, macho, atau seperti robot. Musikalitas karena ngikutin beat. Waacking itu tarian di mana saat orang lihat tarian itu, orang bisa mendengar lagunya. Hand roll, teknik dan pose. Cerita, melalui karakter itu kita bercerita dalam tarian," ujar Suzan, yang saat itu juga ikut memantau kelas.
Susan menambahkan, bahwa kepercayaan diri sangat diperlukan dalam waacking. "Selain empat hal itu, yang paling dasar adalah harus percaya diri, enggak tahu malu. Harus banci tampil, suka dilihat orang, suka crowd. Semacam komunikasi marketing melalui badan deh, ha ha ha,” ujar Suzan Natanael.
Baca juga: Étoile Dance Center Buka Kelas Tari Waacking.
Bagikan
Berita Terkait
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Albert Alessandro Wakili Indonesia dari 'Red Bull Dance Your Style World Final' di Los Angeles

Tampilkan Tarian Silat Wajah Budaya Indonesia, Etoile Dancer Bersinar di OCA General Assembly 2025

Street Dance Indonesia makin Pede, Bikin Bangga dan Layak Bersaing di Panggung Dunia

Hip-hop Street Dance Ajang Pembuktian dan Penunjukkan Jati Diri Para Dancer

Locking Ben Siap Wakili Indonesia di World Final Red Bull Dance Your Style

Aturan Cabang Olahraga Breaking di Olimpiade Paris 2024

'Red Bull Dance Your Style' Cari Dancer Berbakat di Indonesia

Inilah para Pemenang Kompetisi ‘The Floor Throne’ Volume 8
