Kehilangan Paspor Masih Jadi Masalah Jemaah Haji Indonesia


Jemaah haji. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua sudah berlangsung sejak 19 Juli 2023. Jemaah haji secara bertahap diberangkatkan ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Sampai Senin, tercatat sudah ada 140.080 peserta haji yang pulang ke Tanah Air. Mereka tergabung dalam 370 kloter.
Baca Juga:
135 Ribu Lebih Jemaah Haji Sudah Pulang ke Tanah Air
Namun, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk menyimpan baik-baik paspor agar tidak hilang, karena akan menjadi dokumen penting saat proses pemulangan ke Tanah Air.
"Hingga hari kelima masa kepulangan dari Bandara Madinah, terjadi tiga peristiwa kehilangan paspor dari tiga kloter yang berbeda. Saya harap jemaah haji bisa menjaga dokumen paspor dengan baik," ujar PPIH Arab Saudi, Haryanto.
Ia mengatakan paspor dibagikan kepada jemaah haji setibanya di Bandara Madinah. Paspor itu dibutuhkan dalam pemeriksaan imigrasi sebelum jemaah masuk ke ruang tunggu pesawat. Namun, hingga fase pemulangan, ada peserta haji yang lupa meletakkannya.
"Ketika sampai di bandara, paspor dibagikan kepada jemaah haji, kadang ada menitipkan ke orang dekatnya ada yang lupa, jatuh ketika di paviliun, atau pas ke kamar mandi. Jemaah haji ada saja yang ketika sampai di paviliun masih sibuk bongkar barang bawaan. Ini salah satu bisa terjadi hilangnya paspor," kata Haryanto.
Dari tiga kasus kehilangan paspor, PPIH segera berkomunikasi dan koordinasi dengan bagian Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah untuk segera menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Haryanto berpesan setiap jemaah haji hendaknya memeriksa kembali barang bawaannya, jangan sampai ada yang tertinggal, terutama paspor, agar kasus kehilangan tidak terus berulang jelang kepulangan.
"Tiga peserta haji yang kehilangan paspor dan telah diganti dengan penerbitan SPLP. Mereka berasal dari Kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 01), Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 01), dan Kloter 32 Embarkasi Surabaya (SUB 32). Alhamdulillah, SPLP bisa segera terbit sehingga mereka bisa ikut terbang bersama kloternya," kata Haryanto.
"Untuk pemulangan dari Madinah, barang bawaan jemaah haji relatif aman. Tidak seperti kloter awal di Bandara Jeddah, masih terdapat barang-barang bawaan yang di-sweeping oleh pihak maskapai penerbangan," kata Haryanto.
Baca Juga:
PPIH Optimalkan Layanan Haji Hingga Akhir Operasional 4 Agustus 2023
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah

Keppres Kementerian Haji dan Umrah Terbit Pekan ini, Nama Menteri jadi Urusan Prabowo

RUU Haji dan Umrah Menuju Paripurna, Perbaikan Layanan Ibadah Jadi Prioritas Utama

Menkumham Tegaskan Pembentukan Kementerian Haji untuk Perkuat Sistem dan Jawab Kebutuhan Jutaan Calon Jemaah

Komisi VIII DPR Gelar Rapat Kilat Sampai Malam Demi Bahas RUU Haji
