Kegelisahan Trump dengan 'Perlombaan' Nuklir, Ingin Bujuk Xi Jinping dan Putin untuk Pangkas Anggaran Produksi


Presiden AS, Donald Trump. (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Di Ruang Oval, Gedung Putih, Donald Trump berbicara dengan lantang saat mengungkapkan penyesalannya kepada awak media karena AS membuang ratusan miliaran dolar untuk investasi nuklir. Trump merasa AS sudah kuat dengan persediaan nuklir saat ini yang sudah lebih dari cukup.
"Kita bisa menghancurkan dunia 50 kali, 100 kali. Dan di sini kita membangun senjata nuklir baru," kata Trump dengan nada tegas, sekaligus menyatakan persediaan Nuklir yang dimiliki Amerika Serikat dapat menjadi ancaman untuk dunia, seperti diberitakan The Korea Times, Jumat (14/2).
Walau begitu, ini menjadi kegelisahan Trump, karena perlombaan nuklir juga diikuti oleh Rusia dan China. Trump menemukan jalan keluar dari permasalahan ini, yakni dengan bernogosiasi dengan membujuk China dan Rusia agar mau memangkas anggaran nuklirnya.
Memangkas Anggaran Produksi Nuklir agar Pengeluaran Lebih Efisien
Ajakan Trump tersebut tak hanya berfokus untuk menciptakan keamanan dunia, tetapi juga untuk melakukan efisiensi pada pengeluaran negara. Hal itu bisa terwujud apabila Rusia dan China melakukan pemangkasan dana menciptakan nuklir hingga setengahnya.
Baca juga:
Donald Trump Aktif Bujuk Putin Akhiri Perang Ukraina, Warga Rusia Berharap itu Tercapai
"Kita semua menghabiskan banyak uang yang seharusnya bisa kita belanjakan untuk hal-hal lain yang sebenarnya, mudah-mudahan, jauh lebih produktif," kata Trump, menjelaskan bahwa tiap negara harus lebih bijak dalam memanfaatkan anggaran.
Sementara AS dan Rusia memiliki persediaan senjata dalam jumlah besar sejak Perang Dingin, Trump meramalkan bahwa China akan mengejar kemampuan mereka untuk menimbulkan kehancuran nuklir dalam waktu lima atau enam tahun.
Dunia Bisa Hancur Apabila Nuklir Digunakan
Trump tak mau mimpi buruk jadi kenyataan, bahwa tiap negara menggunakan nuklir. Itu hanya akan menyebabkan kehancuran total terhadap dunia.
Segera setelah isu perang di Timur Tengah dan Ukraina selesai, Trump meyakinkan agenda dia selanjutnya ialah bertemu Xi Jinping dan Vladimir Putin.
Baca juga:
“Salah satu pertemuan pertama yang ingin saya lakukan adalah dengan Presiden Xi dari China, Presiden Putin dari Rusia. Dan saya ingin mengatakan, 'mari kita kurangi anggaran militer kita hingga setengahnya.' Dan kita bisa melakukannya. Dan saya rasa kita akan mampu melakukannya," tutup Trump, memberi tahu caranya membujuk kedua Presiden itu. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston

Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih

Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap

Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza

Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global

Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa

Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian

Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza

Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya
