Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Masih Jadi Momok, Pemprov DKI Didesak Segera Distribusikan APAR ke Tiap RT/RW


Ilustrasi (Foto: pexel/Pixabay)
MerahPutih.com - Musibah besar menimpa warga Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Pejaringan, Jakarta Utara (Jakut) yang kebakaran pada Jumat (6/6) lalu. Sebanyak 470 rumah terbakar dan berdampak terhadap ribuan warga.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Kevin Wu, menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian tersebut yang merugikan para warga. Lebih dari itu, ia menilai bahwa kebakaran yang terjadi menunjukkan Jakarta masih belum siap untuk mencegah kebakaran.
"Pertama-tama, kejadian itu membahayakan keselamatan dan bahkan nyawa para penduduk. Kebakaran di pemukiman padat penduduk masih jadi momok. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta belum berhasil mengambil langkah preventif yang baik untuk mencegah terjadinya insiden seperti itu," kata Kevin, Senin (9/6).
Ia pun menyinggung kekurangan pos pemadam kebakaran (damkar) di beberapa tempat. Seperti diketahui belum semua kelurahan di Jakarta sudah memiliki pos damkarnya sendiri, oleh karena itu pembangunanya harus segera digencarkan.
Ia juga meminta agar Alat Pemadam Api Ringan (APAR) didistribusikan ke setiap Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kecepatan respons para warga dalam menghadapi kebakaran.
Baca juga:
"Wacana mengadakan APAR di setiap RT harus segera dilaksanakan. Hal itu memungkinkan warga bergerak lebih cepat lagi untuk memadamkan api dari sumbernya sebelum menjalar ke pemukiman-pemukiman lain di sekitarnya," tuturnya.
Kevin mengungkapkan kekhawatirannya apabila kebakaran ini terjadi secara terus menerus, maka akan mengancam keselamatan penduduk Jakarta. Ia mendesak DKI untuk mengevaluasi sistem penanggulangan kebakarannya.
Menurutnya hal itu menjadi semakin mendesak untuk dilakukan menyusul kebakaran yang terjadi tidak hanya di Kapuk Muara, tapi juga Vihara Lalitavistara Cilincing dan pabrik lilin di Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar) pada waktu berdekatan.
Menyikapi ini, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan evaluasi dan memperkuat sistem penaggulangan kebakaran di semua tempat.
"Evaluasi tersebut menjadi semakin mendesak karena terjadinya kebakaran di tempat berbeda pada waktu yang berdekatan. Sehari sebelumnya ada pabrik lilin yang terbakar di Jakbar. Kemudian baru semalam, terjadi kebakaran lagi di sebuah vihara yang terletak di Jakut. Singkatnya, Jakarta kembali mengalami darurat kebakaran," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang

Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul

TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal

Pemprov DKI Telusuri Temuan BRIN soal Kandungan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta

Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi

Viral Komunitas Fotografer Minta Pungutan Rp 500 Ribu, Anak Buah Pramono Tegaskan Taman Eco Park Bukan Lahan 'Preman' Berkedok Komunitas

Pemangkasan Anggaran Pusat Bikin Proyek DKI Mandek, Nasib GOR dan Sekolah Jadi Abu-Abu
Dewan PSI Minta Pramono Perhatikan Nasib Pedagang Taman Puring setelah Kebakaran

Mikroplastik Air Hujan Jakarta, DKI Terapkan Filtrasi Udara Canggih

Tekad Kuat Pemprov DKI Jakarta Bongkar dan Berantas Mafia Kios Pasar
