KCIC Buka Suara Soal Isu Tiongkok Kuasai KA Cepat Whoosh
                Penumpang menunggu jadwal pemberangkatan kereta WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (10/11). ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma Shanti
MerahPutih.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan bahwa transaksi keuangan terkait berbagai aktifitas di manajemen Kereta Cepat dilakukan di Indonesia serta telah berkolaborasi dengan Bank dalam Negeri.
Sebelumnya berseliweran informasi bahwa aliran transaksi Kereta Cepat di kuasai oleh Bank Tiongkok.
Baca Juga:
Harga Promo Berahir Bulan Ini, Tiket Whoosh Dijual Rp 200 Ribu Mulai Desember
Perlu di pahami bahwa Kereta Cepat Whoosh merupakan Kereta Cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara hasil kolaborasi antara dua negara yaitu Indonesia dan Tiongkok. Dalam pelaksanaannya, China Development Bank (CDB) sebagai kreditor yang mendanai proyek Kereta Cepat Whoosh
Pada prosesnya untuk memastikan kelancaran transaksi, KCIC dan CDB bekerja sama dengan beberapa bank yang beroperasi penuh di Indonesia di bawah pengawasan Bank Indonesia dan OJK dan memiliki jaringan internasional, salah satunya BNI.
Bank BNI adalah Bank Nasional yang menjadi mitra KCIC untuk transaksi perseroan termasuk payroll pegawai, pembiayaan dan pembayaran tagihan kepada pihak ketiga
"Transaksional bisnis KCIC sebagian besar tetap dilakukan di dalam negeri, sehingga perputaran dana diharapkan tetap memberikan benefit yang optimal bagi perekonomian nasional," ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, kepada MerahPutih.com, Sabtu (25/11).
Selain itu, KCIC juga terus berkolaborasi dengan perbankan nasional (HIMBARA dan Swasta) dalam hal pemesanan dan pembayaran transaksi ticketing kereta cepat Whoosh. Terutama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA.
Baca Juga:
Kereta Whoosh Mulai Tenar di Luar Negeri, Sampai Bikin Penasaran Warga Malaysia
Adapun kolaborasi yang sudah berjalan diantaranya melalui penyediaan layanan pemesanan tiket di aplikasi Livin by Mandiri, BRImo.
Pembayaran pemesanan tiket Whoosh dapat dilakukan melalui seluruh bank di Indonesia, dan penggunaan EDC serta QRIS untuk pembayaran tiket di merchant, mesin pembelian tiket, maupun loket stasiun.
KCIC juga bekerjasama dengan Penyedia Layanan Payment Gateway Nasional diantaranya: Doku, Finnet dan Xendit, untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
KCIC juga telah menyediakan ATM BNI di Kantor KCIC Halim dan yang terbaru ATM BRI di Stasiun Kereta Cepat Halim, Stasiun Kereta Cepat Tegalluar dan Kantor KCIC Halim. Hadirnya layanan ini bertujuan untuk mempermudah penumpang maupun masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan saat akan berangkat maupun tiba di Stasiun Kereta Cepat dan Kantor KCIC.
"Kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan perbankan juga terus diperluas. Komunikasi dan penjajakan dengan lembaga perbankan dan pihak lainnya terus dilakukan agar pelayanan kepada publik dan penumpang dan menjadi lebih optimal," tutup Eva. (Asp)
Baca Juga:
Whoosh Buka Layanan Khusus Pemesanan Tiket Rombongan Via WhatsApp
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dirut KAI Dukung Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat, sudah Bertemu Presiden Prabowo
                      Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
                      Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
                      Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
                      Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh
                      Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 5,1 Juta, Tak Terpengaruh Isu Korupsi
                      KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
                      Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
                      Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
                      Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba