Kasus Pemotongan Pipa PT Freeport, Sabotase?

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 01 Juli 2017
Kasus Pemotongan Pipa PT Freeport, Sabotase?
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. (Foto Antara/Muhammad Adimaja)

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menepis dugaan adanya sabotase oleh pihak-pihak tertentu dalam sejumlah kasus pemotongan pipa konsentrat PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika akhir-akhir ini.

"Sejauh ini kami masih melihat itu sifatnya kriminal murni karena sudah ada beberapa peristiwa yang sudah kami ungkap," kata Boy Rafli di Timika, Sabtu (1/7).

Kapolda mengakui cukup sulit mengawasi keamanan fasilitas pipa konsentrat PT Freeport yang cukup panjang terbentang mulai dari Mil 74 Distrik Tembagapura hingga Pelabuhan Amamapare Distrik Mimika Timur Jauh. Apalagi, jalur pipa konsentrat PT Freeport tersebut melalui kawasan hutan belantara Papua.

"Pengawasannya butuh upaya ekstra," jelasnya.

Dalam pertemuan dengan pihak manajemen PT Freeport di Tembagapura beberapa hari lalu, Kapolda Papua Boy Rafli memberi masukan agar di setiap titik rawan kasus pemotongan pipa konsentrat perlu ada peralatan deteksi berupa CCTV atau alat bantu yang menggunakan digital security.

"Kami akan mengintensifkan pengamanan di titik-titik rawan pemotongan pipa melalui patroli anggota Satgas Amole dalam skala besar. Selain itu, kami juga beri masukan agar perlu dipasang alat bantu," kata Boy Rafli.

Kasus pemotongan pipa konsentrat milik PT Freeport marak kembali dalam beberapa waktu terakhir.

Kasus serupa terjadi sebelum Idulfitri 1438 Hijriah di lokasi sekitar Mil 50-an ruas jalan tambang Freeport yang menghubungkan Timika-Tembagapura.

Material konsentrat berwarna kehitaman yang dialirkan dari pabrik pengolahan di Mil 74 Tembagapura menuju Pelabuhan Amamapare tersembur dari dalam pipa yang diduga digergaji oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sumber: ANTARA

#PT. Freeport #Kontrak Freeport #Kapolda Papua #Irjen Pol. Boy Rafli Amar
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan