Kasus Bunuh Diri Karena Ekonomi Melonjak, UMNO Minta PM Malaysia Muhyiddin Mundur
Presiden Jokowi berbincang dengan PM Muhyiddin di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (05/02/2021) pagi. (Foto: Biro Pers Setpres/Muchlis Jr)
MerahPutih.com - Musyawarah Majelis Tertinggi (MKT) UMNO menarik dan mengakhiri dukungan kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yasin. Padahal, sehari Muhyiddin melantik dua menteri UMNO masing-masing Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob sebagai Wakil Perdana Manteri dan Menteri Luar Negeri Hishammudin Hussein sebagai Menteri Senior Luar Negeri.
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, kegagalan pemerintah memenuhi aspirasi rakyat menyebabkan UMNO menarik dukungan tersebut.
Baca Juga:
Malaysia Lockdown, Cuma 20 Persen Pekerja Yang Boleh Ngantor
"UMNO mendesak agar Muhyiddin dapat mundur secara terhormat untuk membolehkan seorang perdana menteri baru dilantik untuk suatu tempo yang terbatas," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (8/7).
Zahid mengatakan, pihaknya mempertimbangkan beberapa garis panduan utama yang ditetapkan oleh MKT pada 11 Maret 2020 tatkala UMNO memberikan dukungan kepada Muhyiddin selaku Perdana Menteri.
"Dua panduan utama adalah pemerintah harus memastikan aspirasi rakyat benar-benar direalisasikan dan pemerintah harus segera menangani kelambanan ekonomi dan melakukan tindakan dalam menangani pandemi COVID-19," katanya.
Zahid mengatakan, pemerintah pimpinan Perdana Menteri, Muhyiddin Yasin gagal memenuhi syarat partai untuk meneruskan dukungan.
Di antaranya, kegagalan pemerintah adalah kegagalan pemerintah menangani pandemi COVID-19 secara nyata sehingga mencetuskan keresahan dan kemurungan serius rakyat.
"Contohnya total lockdown hanya menggandakan jumlah kematian dari 2,800 menjadi lebih 5,768 korban hanya dalam tempoh 38 hari setelah PM mengumumkan total lockdown," katanya.
Kemudian kegagalan pemerintah dengan menyalahgunakan darurat hingga membuat rakyat dan ekonomi negara bergejolak.
"Pemerintah gagal untuk mempertahankan sistem demokrasi berparlemen hingga memandulkan segala praktek demokrasi check and balance yang menjamin hak dan suara rakyat dibela," katanya.
Selain itu, pemerintah gagal dalam mengatasi permasalahan sosial seperti kasus bunuh diri. Tercatat, kasus bunuh diri dari Maret 2020 hingga Mei 2021 sebanyak 1,099 kasus.
"Gerakan #BenderaPutih adalah satu contoh manifestasi kekecewaan dan protes rakyat terhadap kegagalan pemerintah untuk menyantuni keperluan rakyat yang amat susah, tertekan dan terdesak saat ini," katanya.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Meningkat, Malaysia Open 2021 Ditunda
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelajar Terdampak Bencana di Sumatera Dapat Bantuan Rp 2 Juta di Malaysia
150 WNI Terancam Hukum Mati di Malaysia, Terlibat Narkoba Hingga Pembunuhan
“Question”, Single Emosional DOLLA tentang Pengkhianatan dan Kejujuran Hati, Simak Liriknya
TKI 20 Tahun Disiksa di Malaysia, Pemerintah Jateng Ingin Segera Pulangkan ke Keluarga
7 Negara Bagian Terendam, WNI Korban Banjir Malaysia Diminta Lapor KBRI
Rangking FIFA Terbaru Timnas Indonesia Stagnan di 122, Kian Tertinggal dari Thailand-Vietnam-Malaysia
Hari Durian Nasional Malaysia Diusulkan Tiap 7 Juli, Bareng Momen Panen Raya
Durian Diajukan Jadi Buah Nasional Malaysia, Tiap 7 Juli Hari Durian Nasional
MILLS Siap Taklukkan Pasar Sportswear Malaysia dengan Gandeng Terengganu FC Hingga Universal Sports
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan