Kartini Sekarang Harus Tetap pada Kodratnya


Chacha Fredericha, terinspirasi oleh Kartini. (Foto: MP/Albi)
PADA tanggal 2 Mei 1964 Presiden RI pada waktu itu, Soekarno mengeluarkan Kepres Nomor 108 Tahun 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Tanggal 21 April yang merupakan hari kelahiran Kartini dijadikan sebagai hari yang mengangkat emansipasi perempuan di Indonesia. Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia pun memperingatinya sebagai Hari Kartini.
Sosok R.A Kartini yang memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender menjadi inspirasi bagi semua perempuan di Indonesia. Inspirasi ini terus berkembang menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan zaman.
Menyambut hari kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, Chacha pun tak mau melewatkan kesempatan tersebut dengan hanya berdiam diri. Pemain film Buruan Cium Gue itu berencana akan merayakannya di kota Yogyakarta.

Namun dirinya tak hanya merayakan seorang diri. Chacha mengaku akan bersama dengan Luna Maya dan para Kartini muda lainnya. Alumnus Swiss German University itu, akan hadir dalam sebuah acara yang digelar di Yogyakarta.
Kartini Zaman Now
Tak pelak inspirasi Kartini melumuri aktris cantik Chacha Fredericha. Perempuan berusia 28 tahun ini memiliki pandangan tersendiri tentang Kartini di zaman modern ini. Bagi Chaca, Kartini pada masa kini adalah Kartini yang bisa menyeimbangkan antara emansipasi perempuan dan juga kodrat perempuan yang sesungguhnya.
“Seperti apa? Karena kalau kita bilang emansipasi wanita tapi kita mengesampingkan tanggung jawab kita sebagai wanita. Hal itu buat aku bukan wanita seutuhnya,” tegas Chaca yang kelahiran 8 November 1989.
Pandangan Kartini saat ini, menurut Chacha sangat berbeda, bisa jadi karena zaman now lebih rumit dibandingkan beberapa dekade lalu. Pada masa kolonial dahulu seorang perempuan dianggap tidak perlu untuk mendapatkan pendidikan, misalnya baca dan tulis.
Pada zaman now, menurut perempuan berdarah Belanda-Tionghoa-Jawa ini lebih bebas untuk berkarya, Meskipun seorang perempuan tetap tak boleh meninggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan.
Bagi Chacha yang pernah bermain dalam produksi Kisah Sedih Di Hari Minggu itu, Kartini adalah perempuan pemberani dan kuat. Ia menganggap Kartini tegas mengatakan bahwa perempuan bisa berubah dalam kapasitas positif.

Perbedaan zaman dahulu dan saat ini menurut Chacha yang bermain dalam film Kuntilanak (2006) cukup mendasar yakni pendidikan. Zaman sekarang bukanlah hal yang aneh bila perempuan juga bersekolah, malah sampai tingkat tinggi.
“Kita juga dapat pendidikan yang sama kok dengan laki-laki setelah bertahun-tahun. Terus kalau kita udah sampai top of level, kita mau ngapain lagi sebagai perempuan? Menurut aku sih kita harus going down sedikit karena kita harus sadar oh...kita perempuan,” jelas Chacha yang kerap mendapatkan peran antagonis.
Ini yang disebut oleh Chacha sebagai perempuan harus tetap pada kodratnya. Tak boleh sedikitpun kodrat yang ada dalam dirinya kemudian dilepaskan.
Chacha sangat sadar bahwa dirinya adalah seorang perempuan. Perempuan yang memiliki tanggung jawab terhadap suami. Mulai dari memasak untuk suami, menyiapkan makanan dan pakaian. Intinya ia sangat mengingat kodrat sebagai perempuan yang merupakan tempat dimana laki-laki pulang. (ryn)
Bagikan
Berita Terkait
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara

Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya

Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini

Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh

Hari Kartini, Ketua DPR Soroti Angka Pelecehan Perempuan Tinggi Minta Korban Berani Bersuara

MRT Jakarta Gratis untuk Umum di Hari Angkutan Nasional, Tarif Khusus Rp1 bagi Wanita di Hari Kartini

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Menteri PPPA Sebut Perjuangan Kartini Terus Hidup dalam Generasi Muda, Perempuan Bisa Bebas Menentukan Nasib Sendiri
