Kapolri: Kerusuhan Tolikara Dipicu Masalah Sepele


Badrodin Haiti usai shalat Idul Fitri di Lapangan Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (17/7). (Foto: MerahPutih/Bartolomeus Papu)
MerahPutih Nasional - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sudah memerintahkan Wakapolda Papua Brigjen Rudolf Rozak untuk menangani kerusuhan yang terjadi saat salat Ied di Tolikara, Papua. Selain perintah menindak, Kapolri juga menyesalkan peristiwa yang diduga karena suara speaker tersebut.
"Jangan sampai kerusuhan seperti ini mengganggu kekusyukan beribadah. Jangan sampai berkembang," ungkap Kapolri Jendral Badrodin di Istana Wapres, Teuku Umar, Jakarta Pusat siang tadi, Jumat (17/7).
Badrodin pun mengharapkan agar tokoh agama di Papua dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah ini. "Sebenarnya ini masalah sepele, hanya karena sound sistem dipasang terlalu keras, karena salah paham munculah keributan," ujarnya.
Bentrokan ini terjadi di Kabupaten Tolikara, sekitar empat jam perjalanan dari Kabupaten Wamena, Papua. Bentrokan yang berujung kerusuhan itu terjadi saat sejumlah warga menggelar salat Iedi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Bentrokan bermula ketika sebuah musala dilempari dan dibakar. Saat mushala itu diserang, warga yang sedang menjalankan salat langsung berhamburan keluar. Enam rumah dan sebelas kios yang berada sekitar mushala itu juga diserang, tutupnya.(gms)
Baca Juga:
Kapolri: Semua Ada Proses, Tidak Usah Buru-Buru Minta Copot
Komjen Budi Waseso Larang Anggota Polri Gelar Open House
Kapolri: Idul Fitri Jadi Momentum bagi Polri jadi Pelopor Revolusi Mental
Pilkada Serentak, Kapolri: Tindak Tegas Polisi yang Tidak Netral