KANA Hadirkan Produk Fesyen dengan Pewarnaan Alam
KANA mengusung konsep inovatif pada produk fesyen. (Foto: Merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)
PEWARNAAN tekstil tak selamanya harus memakai bahan kimia. Bahan-bahan alami di lingkungan sekitar pun dapat digunakan sebagai pewarna yang tak kalah ciamiknya. Ditambah lagi, pewarnaan alami ini teknik turun-temurun yang menunjukkan kecerdasan leluhur Indonesia. Menggunakan cara ini berarti ikut pula memperbarui warisan leluhur.
Ini dibuktikan KANA, sebuah brand asli Indonesia yang mengusung konsep Natural Dyed Goods. Pewarnaan seluruh produknya bukan berdasarkan kimia, melainkan diperoleh dari warna alam.
Teknik pewarnaan alami ini menghasilkan warna biru khas yang indah. Banyak orang penasaran, ini sungguhan enggak sih? Masa sih bahan alami bisa memberikan suguhan bagus begitu?
Menjawab rasa penasaran itu, Uli, perwakilan Kana mengungkap rahasia teknik pewarnaan tersebut. Bahannya berasal dari tanaman indigo atau nila.
Kalau kamu ingat pelajaran sejarah di sekolah, tanaman ini termasuk tanaman Indonesia yang laku di pasaran dunia ketika masa Tanam Paksa (1830-1870). Dan memang sudah lama indigo terkenal sebagai bahan warna alami.
Baca Juga:
Citayam Fashion Week, 'Created by Bonge cs, Stolen by the Rich'
Selain dihasilkan dari warna alam, warna biru memiliki keunikan lain karena bisa memberikan warna yang berbeda-beda.
"Warna biru di sini tidak seperti warna kimia yang satu page bisa semuanya sama. Jadi keunikan dari indigo ini, kalau kita produksi itu warna birunya bisa berbeda. Misal dari tanaman yang sama, tapi pencelupannya beda," ujar Uli.
Warna biru yang dihasilkan dari tanaman indigo, rupanya sudah digunakan lama untuk mewarnai jeans. Hingga saat ini, banyak orang yang sangat mengagumi tanaman tersebut, karena dianggap memiliki nilai yang berkelas.
"Hingga sekarang banyak yang masih mengapresiasi indigo, jadi warna indigo ini bisa dibilang prestise-lah di kalangan fesyen," tutur Uli.
Baca Juga:
Ketika Fesyen Jeje, Bonge, Roy 'Bocah SCBD' Naik Kelas
Sejak peluncurannya pada 2014, perkembangan KANA cukup pesat. Ini terlihat dari antusiasme para pencinta fesyen yang begitu tinggi terhadap produk-produk Kana.
Selain Natural Dyed, KANA pun mengedepankan batik yang seluruhnya merupakan batik tulis. Namun, batik tersebut didesain tak seperti batik kontemporer. Baik dari warna maupun motifnya. Kana ingin menyesuaikan target pasarnya, yakni pemuda-pemudi usia 20-30 tahun.
Dari sisi bahan, Kana lebih banyak memakai katun. Namun, ada juga beberapa produk Kana yang menggunakan linen dan sutra. Produk yang dijual Kana cukup beragam. Mulai dress, kemeja, batik, banana, syal, tas dan masih banyak lagi. Untuk informasi lebih lengkap, kamu bisa mengunjungi instagram @kanagoods atau web resminya, kanagoods.com. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda