Kampanye Hitam tentang Moral Dipredisksi Ikut Panaskan Pilkada Serentak

MerahPutih.com - Kampanye hitam atau black campaign dipredisksi kuat akan ikut memanaskan perhelatan Pilkada Serentak 2018.

Potensi maraknya kampanye hitam sekitar isu pelanggaran moral diyakini akan berkelindan di media sosial, seperti yang terjadi pada Calon Wagub Abdullah Azwar Anas.

"Potensi maraknya kampanye hitam berupa isu pelanggaran moral seperti kasus Azwar Anas, Bupati Banyuwangi yang mengundurkan diri dari Cawagub Jawa Timur diprediksi akan memanaskan gelaran pilkada serentak 2018," kata Pengamat Politik dari Bhineka Institute Ridwan Darmawan, Senin (8/1).

Menurutnya, hal itu juga akan bersinggungan langsung atau berkaitan dengan isu SARA yang diprediksi akan mewarnai pertarungan.

"Isu SARA juga diprediksi akan mewarnai pilkada ke depan, para penganjur dan propagandis isu SARA biasanya juga sekaligus bertendensi sebagai polisi moral di masyarakat," kata dia.

Terkait hal itu, Dia menyayangkan jika bidikan isu moral sering terjadi kepada pemimpin kepala daerah yang berhasil setidaknya secara ukuran-ukuran umum mampu mengangkat daerah yang dipimpinnya ke level yang lebih tinggi, seperti yang dialami Azwar.

"ini tentu sangat disayangkan, potensi kepemimpinan Azwar Anas yang dicalonkan PDI Perjuangan di Jawa Timur rontok sebelum bertanding akibat isu ini," ujarnya.

Padahal, kata dia, tidak ada jaminan tindakan tersebut mempengaruhi cara kerja dan ketidakberhasilan pemimpin tersebut ke depannya, terlebih lagi hal itu kemungkinan dilakukan jauh sebelum orang itu menjabat sebagai kepala daerah.

Karenanya, masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin. Tidak hanya didasarkan kepada ikatan SARA semata melainkan kinerjanya.

"Saya melihat masyarakat cenderung mencari pemimpin yang amanah, tidak korupsi, tidak mengabaikan kepentingan rakyat. itu ukuran - ukuran umum masyarakat kita hari ini," tandasnya. (Fdi)