Kalau Ba'asyir Meninggal di Penjara, Ponpes Al Mukmin: Umat Islam Bakal Marah

MerahPutih.com - Direktur Lembaga Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Grogol, Jawa Tengah, Ustaz Wahyudin sangat kecewa dengan pembatalan pembebebasan Abu Bakar Ba'asyir.

Ia menyarankan agar pemerintah lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di media.

"Saya sudah lama mengenal Ba'asyir dengan baik sebagai seorang ustaz. Harusnya pemerintah mengedepankan sisi kemanusian terhadap Ba'asyir," ujar Wahyudin pada konferensi pers di Masjid Baitul Amin kompleks ponpes, Rabu (23/1).

Menurut Wahyudin, Ba'asyir sudah lama sakit-sakitan di penjara. Pemerintah, katanya, mesti melihat hal tersebut dari sisi kemanusiaan.

Ia pun memperingatkan pemerintah jangan sampai Ba'asyir meninggal dunia di dalam penjara.

"Kalau itu sampai terjadi akan membuat umat Islam marah. Lebih baik jadi seorang memaaf dengan membebaskan Ba'asyir daripada menzalimi," kata dia.

Wahyudin mengaitkan banyaknya bencana musibah yang terjadi di Indonesia akibat pemerintah kerap menyakiti orang yang dekat dengan Allah. Keluarga memohon agar membiarkan Ba'asyir beristirahat di rumah untuk beribadah

"Tahanan rumah atau kota, kita tidak masalah. Yang penting Ba'asyir bisa istirahat di rumah. Kalau seperti ini kita dikasih PHP (pemberi harapan palsu)," kata dia.

Direktur Ponpes Al-Mukmin Ngruki Ibnu Hanifah mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang membatalkan Ba'asyir bebas hari ini. Sebanyak 1.500 santri yang awalnya gembira berubah ikut jadi kecewa.

"Kami jadi khawatir 1.500 santri ini nantinya bisa tak lagi percaya dengan pemerintah. Ini tugas saya untuk memberikan pemahaman kepada mereka agar tidak salah arah," kata Hanifah. (Ism)