Kajian Awal Peringatan Dini BNPB Temukan IKN Rawan Banjir dan Tanah Longsor


Arsip-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto (BNPB)
MerahPutih.com - Faktor jaminan keamanan menjadi syarat mutlak bagi sebuah ibu kota negara. Termasuk salah satunya, adanya jaminan keamanan dari ancaman bencana alam.
Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan sistem peringatan dini bencana (early warning sistem) di kawasan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia, Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kami sedang lakukan kajian sistem peringatan dini bencana untuk kawasan Kota Nusantara," ungkap Kepala BNPB Suharyanto di Kota Balikpapan, dikutip dari Antara, Minggu (4/8).
Menurut Suharyanto, bencana alam yang diwaspadai di kawasan Kaltim adalah kebakaran hutan. Namun, lanjut dia, angka kasus kebakaran hutan Kaltim masih berada di bawah Kalimantan Selatan dan provinsi lainnya.
Baca juga:
Suharyanto menjelaskan saat ini yang rawan terjadi di IKN bencana hidrologi basah seperti banjir dan tanah longsor karena curah hujan di Kaltim cukup tinggi. BNPB, lanjut dia, telah mengerahkan sejumlah peralatan untuk menanggulangi kedua jenis bencana alam itu.
Lebih jauh, Suharyanto menambahkan BNPB juga bakal membangun kantor di IKN, sehingga penanganan bencana di seluruh Indonesia dilakukan dari ibu kota baru sebagai pusat kegiatan.
Sementara itu, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Myrna Asnawti Safitri, menjelaskan sistem peringatan dini bencana di ibu kota baru Indonesia masih tahap awal.
Saat ini, kata Myrna, OIKN masih menggunakan sarana prasarana dan sumber daya untuk sistem peringatan dini bencana dari kementerian dan lembaga yang ada.
Baca juga:
"Masih ada keterbatasan sumber daya, dan juga harus susun skala prioritas untuk sistem peringatan dini bencana," tutupnya. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
