Jumlah Populasi Satwa Liar dalam 50 Tahun Terakhir, Menurun 73 Persen

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 10 Oktober 2024
Jumlah Populasi Satwa Liar dalam 50 Tahun Terakhir, Menurun 73 Persen

Ilustrasi gajah. (Foto: Unsplash/Hu Chen)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - World Wide Fund for Nature (WWF) menyebut aktivitas manusia menjadi bencana bagi populasi satwa liar secara global. Dari gajah di hutan tropis hingga penyu sisik di Great Barrier Reef, populasinya menurun drastis, demikian menurut inventarisasi dari the world's wildlife.

Menurut The Living Planet Report, gambaran menyeluruh mengenai keadaan alam, mengungkapkan populasi satwa liar global telah menyusut rata-rata 73 persen dalam 50 tahun terakhir.

Diberitakan CNN, Kamis (10/10), Kepala WWF Inggris Tanya Steele mengatakan hilangnya ruang liar menempatkan banyak ekosistem di ambang kehancuran. Banyak habitat dari Amazon hingga terumbu karang, berada di ambang titik kritis yang sangat berbahaya.

Laporan tersebut didasarkan pada Indeks Living Planet yang mencakup lebih dari 5.000 populasi burung, mamalia, amfibi, reptil, dan ikan selama lima dekade. Di antara banyak potret hilangnya satwa liar akibat perbuatan manusia, terungkap sebanyak 60 persen lumba-lumba sungai merah muda Amazon di dunia telah punah akibat polusi dan ancaman lainnya, termasuk pertambangan dan kerusuhan sipil.

Baca juga:

Jaga Hubungan Manusia-Satwa Liar, Kenya Pindahkan Gajah

Meski begitu, ia juga menangkap tanda-tanda harapan keberhasilan konservasi. Contohnya subpopulasi gorila gunung di Pegunungan Virunga Afrika Timur meningkat sekitar 3 persen per tahun antara tahun 2010 dan 2016.

Namun, WWF menyatakan bahwa keberhasilan yang hanya terlihat sekilas saja tidak cukup, mengingat kerusakan habitat terjadi secara luas.

Laporan tersebut menemukan degradasi dan hilangnya habitat merupakan ancaman terbesar bagi satwa liar, diikuti oleh eksploitasi berlebihan, spesies invasif, penyakit, perubahan iklim, dan polusi.

Penulis utama dan penasihat ilmiah utama WWF Mike Barrett mengatakan tindakan manusia dapat merusak habitat satwa liar. "Terutama cara kita memproduksi dan mengonsumsi makanan, kita semakin kehilangan habitat alami,"tegas Barrett.

Baca juga:

Kuda Nil Dikasi Makan Plastik, Taman Safari Bogor Ingatkan Pengunjung UU Perlindungan Satwa

Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa hilangnya alam dan perubahan iklim dengan cepat mendorong dunia menuju titik kritis yang tidak dapat diubah lagi, termasuk potensi runtuhnya hutan hujan Amazon, yang tidak dapat lagi mengunci karbon yang menghangatkan planet dan mengurangi dampak perubahan iklim.

"Ketahuilah bahwa ini sekarang merupakan ancaman mendasar bagi kemanusiaan dan kita harus benar-benar melakukan sesuatu sekarang," kata Barrett. (ikh)

#Hewan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Dinas KPKP DKI tengah membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah di 2026 pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Indonesia
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Wacana soal BPJS Hewan kini menjadi perhatian anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Francine. Pemprov DKI diminta untuk memenuhi layanan kesehatan hewan.
Soffi Amira - Senin, 09 Juni 2025
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Indonesia
6 Mobil Khusus Kesehatan Hewan Bakal Beroperasi di Jakarta, Dimulai 2026
Warga Jakarta yang selama ini merasa resah tidak bisa membawa hewan-hewan peliharaannya ke Puskesmas, terutama karena alasan jarak, nantinya tidak perlu khawatir lagi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 18 Mei 2025
6 Mobil Khusus Kesehatan Hewan Bakal Beroperasi di Jakarta, Dimulai 2026
Bagikan