Jumlah Korban Meninggal dan Kerusakan Gempa Sumbar Terbaru Versi BNPB


Kondisi terkini RS Yarsi Simpang Empat Pasaman Barat usai gempa yang melanda Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022) pagi. ANTARA/Altas Maulana
MerahPutih.com- Ribuan warga Sumatra Barat (Sumbar) mengungsi akibat dampak gempa M6,1 yang terjadi pada Jumat (25/2) kemari, pukul 08.39 WIB. Total, ada 6.002 warga yang ikut terdampak berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Sebagian besar warga mengungsi tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya, Sabtu (26/2).
Baca Juga:
Kapolri Minta Anak Buahnya Gerak Cepat Bantu Korban Gempa Pasaman Barat
Data BNPB per Sabtu dini hari (26/2), pukul 02.35 WIB, mencatat total warga meninggal dunia delapan orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang
BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali. Rinciannya, di Pasaman Barat, warga meninggal dunia tiga orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia lima orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap enam orang yang diperkirakan tertimbun longsor.

Warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat. "Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis," imbuh Abdul Muhari.
Total kerusakan yang dipicu gempa M6,1 itu antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit dan aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit.
"Serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain satu unit dan bank satu unit," sebut Abdul Muhari.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022. (Knu)
Baca Juga:
Gempa Magnitudo 6,1 di Sumbar Akibat Pergerakan Geser Sesar Sumatera
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali
