Jokowi Resmikan MBZ College of Future Studies di Kampus UNU Yogyakarta
Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - MBZ College of Future Studies (kampus kajian masa depan), di kompleks Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dengan dukungan pemerintah Uni Emirat Arab (UAE).
MBZ College of Future Studies adalah sekolah pascasarjana sebagai inisiatif kunci untuk menunjukkan kesiapan menyongsong masa depan. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Gedung Kampus Terpadu UNU Yogyakarta di Yogyakarta, Rabu (31/1).
Baca Juga:
Nahdlatul Ulama Serukan Genjatan Senjata antara Rusia dengan Ukraina
Ia mengatakan, pembangunan sekolah tersebut, terinspirasi dari cerita Presiden UAE Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan kepada dirinya lebih dari setahun lalu, bahwa negaranya memiliki universitas yang khusus untuk mempelajari kecerdasan buatan (AI).
"Saya kemudian bisik-bisik, yang mulia (Presiden UAE), Indonesia juga pengen (memiliki kampus serupa)”, kata Jokowi, menceritakan pertemuannya dengan Al Nahyan.
Permintaan tersebut kemudian disambut pihak UAE, yang tidak hanya menyumbangkan gedung kampus, tetapi juga memberi bantuan beasiswa serta dosen untuk riset di bidang-bidang strategis di masa depan, seperti future society, biotechnology, serta AI.
"Ilmu ini perlu diketahui dan harus punya basic (dasar pembelajaran) di sini," katanya.
Keberadaan MBZ College of Future Studies, akan semakin memperkuat peran UNU Yogyakarta untuk menjadi lokomotif kemajuan pendidikan Indonesia ke depan.
Gedung sekolah pascasarjana tersebut memiliki sembilan lantai sesuai dengan sembilan bintang lambang NU, yang menggambarkan Wali Songo, yang berjuang mengembangkan agama Islam di Nusantara.
Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan Presiden UAE Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang kehadirannya diwakili oleh Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui.
"Dukungan ini sangat penting bagi NU dan masyarakat Indonesia untuk menyiapkan SDM masa depan yang menguasai pengetahuan dan keterampilan masa depan, untuk memecahkan masalah, dan memanfaatkan peluang-peluang di masa depan agar Indonesia berada di barisan depan negara-negara maju,” tutur Jokowi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut pembangunan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bermula dari visi pribadi Presiden Joko Widodo.
"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo. Beliau yang menggagas tentang bagaimana membantu NU lebih siap menghadapi masa depan, bahkan menyumbang secara lebih strategis untuk masa depan dengan mengembangkan UNU Yogyakarta ini menjadi sedemikian rupa," kata Gus Yahya.
Gedung UNU Yogyakarta merupakan wujud lompatan yang seharusnya baru bisa dilihat 50 tahun yang akan datang namun dipercepat melalui pembangunan yang tuntas dalam tempo dua tahun.
"Saya kira ini merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran universitas NU. Untuk semua yang tahu bagaimana rupa UNU Yogyakarta sabelumnya, saya kira setuju dengan saya bahwa ini adalah wajah yang seharusnya 50 tahun lagi baru dilihat," ujarnya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Massa Ketum PBNU Bergerak Menangkan Prabowo, Sekjen Salahkan Gus Nadir
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Budi Arie Kembali Jadi Ketum Projo, Bakal Ubah Logo Muka Jokowi
Budi Arie Pastikan Jokowi Sudah Sepakat Projo Ganti Logo
Jokowi Tidak Datang, Projo Ganti Logo Tegaskan Bukan Singkatan Pro-Jokowi, Apa Artinya?
Jokowi Sapa Kongres III Projo Hanya Lewat Video, Budi Arie Ajak Relawan Berdoa
Jokowi Batal Buka Kongres III Projo di Jakarta, Alasannya Disuruh Dokter Istirahat
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba