Jokowi Klaim Pemerintah Sudah Lakukan Upaya Menekan Defisit Neraca Perdagangan
Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf dalam debat kelima Pilpres 2019 (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Pengelolaan ekonomi makro menjadi salah satu sorotan penting capres Prabowo terhadap petahana Jokowi. Prabowo mengkritik ketidakmampuan pemerintah Jokowi dalam menekan defisit neraca perdagangan.
Menanggapi kritikan tersebut, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah saat ini sudah berusaha maksimal menekan neraca perdagangan, salah satunya melalui kebijakan pencampuran unsur nabati ke dalam biodiesel sebesar 20 persen atau B20 untuk mengurangi impor.
"Penggunaan biofuel itu sudah kita lakukan dengan B20, yang sebentar lagi akan kita naikkan jadi B50, kemudian nanti B100, sehingga impor minyak kita jadi berkurang. Cara-cara ini sudah kita mulai lakukan," ujar Jokowi dalam debat capres kelima yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4) malam.
Kendati demikian, Jokowi menekankan mengelola neraca perdagangan ialah mengelola ekonomi makro dan berbeda dengan mengelola ekonomi mikro.
"Ini ekonomi makro, bukan mikro yang sekali bangun langsung bisa jadi. Gak bisa juga ibu ini, ibu ini. Ini kelola ekonomi makro, agregat produksi. Orang per orang tidak bisa jadi patokan. Kita harus ngerti ekonomi makro itu agregat produksi, ada sisi permintaan dan penawaran. Ini kita harus ngerti. Bukan ekonomi mikro yang kita bicarakan, jadi sangat berbeda sekali," kata Jokowi.
Menurut Jokowi sebagaimana dilansir Antara, untuk mengelola ekonomi makro harus berdasarkan pada angka-angka dan juga survei yang valid. Kebijakan makro tidak bisa diambil hanya berdasarkan keluhan beberapa orang saja.
Hal tersebut Jokowi disampaikan kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno yang menyoroti soal neraca perdagangan Indonesia.
"Tidak mungkin kita lakukan kebijakan hanya berdasarkan satu, dua, tiga orang, yang sampaikan keluhan kepada bapak dan sering bapak sampaikan sebagai contoh terus menerus. Mengelola ekonomi makro, pengalaman saya tidak bisa seperti itu," pungkas Jokowi.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'