Jokowi Ingatkan Semua Pihak Dampak Besar La Nina
Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis, (8/10) (ANTARA/BPMI Setpres/Kris)
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak mewaspadai peningkatan curah hujan bulanan di Indonesia karena fenomena La Nina.
"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (13/10).
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan topik 'Antisipasi Bencana Hidrometeorologi' melalui 'video conference' dengan para Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga
Pangdam Jaya: Tabur Bunga Gatot Nurmantyo Cs Disusupi Deklarasi KAMI
La Nina adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya.
"Karena itu saya ingin agar kita semuanya menyiapkan diri mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi," beber Jokowi.
Presiden Jokowi juga ingin agar dampak dari La Nina terhadap produksi sektor pertanian, perikanan hingga perhubungan betul-betul dihitung.
"Karena 20-40 persen itu bukan kenaikan yang kecil dan saya juga minta supaya disampaikan, disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca, secepat-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa," jelas Jokowi.
Sebelumnya BMKG mengatakan dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.
Pada Oktober-November 2020, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera. Selanjutnya pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.
Pada Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan antara lain pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur dan sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil NTB.
Baca Juga
Ini Alasan Pangdam Jaya Beri Toleransi Acara Tabur Bunga Gatot cs di TMP Kalibata
Peningkatan curah hujan yang tinggi itu, sebagaimana dikutip Antara, dikhawatirkan akan menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor dan banjir, sehingga semua pihak perlu segera melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana agar tidak ada korban jiwa.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang disebabkan fenomena cuaca. Selain banjir dan tanah longsor, bencana hidrometeorologi lainnya adalah angin kencang, hujan es dan angin puting beliung. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hujan Ringan Guyur Mayoritas Kota Besar Indonesia, Rabu (24/12)
Prakiraan BMKG Rabu 24 Desember: Jakarta Hingga Papua Diprediksi Hujan, Ada Bibit Siklon 93S Mengintai
Waspada! Minggu ke-3 Bulan Desember Sampai Awal Januari 2026 Curah Hujan Kembali Meningkat
Peningkatan Curah Hujan Jelang Natal dan Tahun Baru, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Prakiraan BMKG 2026: Sumatera Hingga Jawa Bagian Utara Bakal Berasa 'di Atas Kompor'
BMKG Ramal Iklim 2026 Lebih Adem dan Kalem: La Nina Lemah Pamit di Bulan Maret, Iklim Global Kembali Waras?
BMKG Prediksi Perayaan Natal 2025 akan Diwarnai Hujan Deras di Jabodetabek dan Wilayah Lain
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 23 Desember: Hujan Ringan Merata di Seluruh Wilayah
Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Selasa 22 Desember 2025
Hujan Turun di Mayoritas Wilayah Indonesia, Senin (22/12)