Jokowi Diminta Berbagi Pengalaman tentang Penanganan Persoalan Anak oleh PBB
Utusan PBB bidang Kekerasan Terhadap Anak Marta Santos Pais (kanan). FOTO Antara/Puspa Perwitasari/aww/17)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang dalam pertemuan tahunan Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, Amerika Serikat Juli 2017 mendatang. Undangan ini disampaikan pada saat Pemerintah RI menerima kunjungan perwakilan United Nation Children's Fund (UNICEF) beberapa waktu lalu.
Dalam undangan disampaikan langsung oleh Perwakilan Khusus tentang Kekerasan terhadap Anak dari Sekretaris Jenderal PBB (SRSG), Marta Santor Pais. Dalam acara itu, rencananya akan membahas tentang kekerasan terhadap anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan, presiden, Jokowi diundang pada pertemuan PBB untuk berbagi pengalaman tentang Indonesia dalam menangani masalah tentang anak-anak.
Ia juga mengungkapkan, pada saat kunjungan ke Indonesia, Marta Santos Pais, yang berasal dari Portugal, dan diangkat sebagai Wakil Khusus Sekretaris Jenderal tentang Kekerasan terhadap Anak (SRSG) sejak 2009 tersebut, memuji langkah-langkah serta upaya Indonesia dalam mengatasi kejahatan terhadap anak-anak. Hal ini juga, kata Yohana, menurut Pais Indonesia bisa menjadi panutan bagi bangsa-bangsa lain.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Aceh Minta Bantuan UNDP & UNICEF, Begini Respons Perwakilan PBB di RI
Pemda Aceh Minta Bantuan ke PBB, Pemerintah Diminta Buka Komunikasi agar tak Salah Persepsi
Aceh tak Punya Kewenangan untuk Minta Bantuan ke PBB, Mesti Izin ke Pemerintah Pusat
Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF, Mendagri: Kami Pelajari
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
PBB Sebut Populasi Jakarta Capai 42 Jiwa, Dukcapil DKI Beri Klarifikasi
Tak Terima Jakarta Jadi Kota Terpadat Dunia, Pemprov DKI Sebut Harusnya Peringkat 30