Jepang akan Memperbanyak Lowongan Pekerja Lepas Digital, Demi Kembangkan Perekonomian Lokal
Jepang. (Foto: Unsplash/Romeo A)
MerahPutih.com - Jepang ingin mempekerjakan lebih banyak pekerja lepas digital dengan harapan dapat mendorong perekonomian lokal di tengah tantangan demografi.
Pekerja lepas digital bekerja dari jarak jauh, mengandalkan teknologi untuk menjalankan pekerjaan mereka. Istilah ini mulai populer sekitar pertengahan tahun 2000-an seiring meluasnya penggunaan internet dan pekerjaan jarak jauh.
Situs web informasi perjalanan A Brother Abroad memperkirakan bahwa terdapat sekitar 35 juta pekerja nomaden digital di seluruh dunia.
Dengan diperkenalkannya "Visa Pengembara Digital" baru berdurasi enam bulan pada bulan Maret, Jepang bergabung dengan negara-negara lain di kawasan tersebut yang berupaya menarik pekerja jarak jauh yang sangat terampil.
Baca juga:
Kebijakan ini dipandang sebagai bagian penting dari strategi negara lebih luas untuk mengatasi populasi yang menua dan pertumbuhan ekonomi yang lambat, demikian menurut laporan Newsweek, Kamis (24/10).
Visa tersebut mengizinkan pemegangnya, beserta pasangan dan anak mereka, untuk tinggal di negara tersebut hingga enam bulan, asalkan mereka berpenghasilan minimal 10 juta yen atau sekitar Rp 1 miliar.
Setelah periode ini berakhir, mereka harus menunggu enam bulan lagi sebelum mengajukan permohonan lagi.
Pejabat eksekutif Asosiasi Pengembara Digital Jepang Ryo Osera mengatakan kepada The Japan News bahwa pembuatan visa tersebut merupakan "langkah signifikan" yang diambil oleh pemerintah sambil menunjukkan bahwa durasi visa tersebut lebih pendek dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan tersebut. Visa tersebut juga mencegah pemegang izin untuk menandatangani kontrak dengan perusahaan lokal. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Jepang Bakal Naikkan Biaya Visa, Bisa Capai Rp 4,2 Juta Bagi Penduduk Asing
CHAMELEON LIME WHOOPIEPIE Rilis 'Whoop It Up' Deluxe: 22 Lagu, 'PUNKS', dan Nostalgia Tamagotchi
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang