Jenggot Ternyata Bukan Untuk Gaya Saja, Utamanya Untuk Kesehatan

JAMAN dahulu kala banyak pria yang memanjangkan jenggot dan kumisnya. Mungkin memang untuk lebih gaya dan menunjukan sisi kejantanannya. Pria dengan jenggot dan kumis terlihat lebih maskulin dan gahar.

Lebih dari sekedar gaya, jenggot dan kumis memberikan dampak kesehatan bagi pemiliknya. Banyak manfaat yang diperoleh bagi pemiliknya. Mulai dari sekedar memblok sinar UV sampai menjadi filter alami pada bentuk bakteri dan polusi.

Jenggot yang tebal mampu menghalangi sinar UV matahari mencapai kulit. Menghindarkan kulit dari terbakar dan mampu menjauhkan kanker kulit.

Orang yang berjenggot dan berkumis bebas dari jerawat, coba perhatikan teman-teman Anda yang faci memeliharanya. Sebab mereka tidak pernah bercukur, sehingga menghindarkan dari bakteri penyebab jerawat.

Dengan memelihara jenggot dan kumis memberikan rasa percaya diri yang tinggi pada pemiliknya. Menurut jebiga.com, pria dengan jenggot dan kumis merasa memiliki kekuatan lebih.

Kumis yang berada di bawah hidung menjadi filter alami bagi masuknya benda-benda asing ke dalam hidung. Terutama bila orang itu memiliki alergi pada benda-benda tertentu, misalnya debu. Bila dikombinasikan dengan jenggot maka baktyeri tidak dapat masuk ke dalam mulut.

Memiliki dua simbol lelaki ini dapat membantu kulit tetap lembab. Meskipun hari siang yang panas, namun kulit di bawah kumis dan jenggot tetap terasa lembab.

Pori-pori yang tertutup jenggot sangat aman dari serangan bakteri yang membuat infeksi. Berbeda dengan pria yang mencukur habis bulu-bulu wajahnya yang membuat pori-porinya mudah terpapar bakteri. (psr)