Jenama Fesyen Ini Memakai Model Ciptaan AI
AI menciptakan sebuah model fesyen. (Foto: Instagram/@lalaland.ai)
VISUAL yang dibuat menggunakan AI (artificial intelliengence) mungkin terdengar biasa. Begitu pun dengan musik. Namun apa jadinya bila sebuah jenama fesyen menggunakan model yang tercipta dari AI?
Baca juga:
Kenalan dengan Girl Grup Korea yang Membernya Artificial Intelligence
Lihat postingan ini di Instagram
Hal inilah yang dilakukan oleh Levi Strauss & Co yang bermitra bersama Lalaland.ai, sebuah studio mode digital yang menghasilkan model buatan menggunakan kecerdasan AI.
Seperti dikutip dari laman resmi Levi Strauss & Co, Minggu (26/3), kedua jenama tersebut berencana menguji teknologi ini dengan menggunakan model AI untuk melengkapi model manusia dan meningkatkan jumlah serta keragaman model secara berkelanjutan pada produk mereka.
“Meskipun AI kemungkinan besar tidak akan pernah sepenuhnya menggantikan model manusia bagi kami, kami sangat antusias dengan kemampuan potensial yang dapat kami berikan untuk pengalaman konsumen,” tulis Kepala Strategi Teknologi Digital dan Emerging Global Levi Strauss & Co. Dr. Amy Gershkoff Bolles dalam laman resminya.
Dengan model ini, perusahaan bertujuan untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih inklusif, pribadi, dan berkelanjutan untuk merek, pengecer, dan pelanggan fesyen. Saat ini, ketika pelanggan berbelanja di situs laman resmi Levi.com atau di aplikasi mereka, biasanya hanya ada satu model untuk setiap produk.
Selain itu, Levi Strauss & Co. menyadari bahwa pelanggan ingin berbelanja dengan model yang terlihat seperti mereka, sehingga model yang digunakan harus mencerminkan konsumen mereka.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Oleh karena itu, Levi Strauss & Co. terus mendiversifikasi model manusia mereka dalam hal ukuran, tipe tubuh, usia, dan warna kulit.
Lalaland.ai didirikan di Amsterdam pada 2019 dan menggunakan kecerdasan buatan yang canggih untuk memungkingkan merek fesyen dan pengecer membuat model hiper-realistis dari setiap tipe tubuh, usia, ukuran, dan warna kulit.
Sementara itu, teknologi AI tersebut dinilai bisa membantu perusahaan dengan melengkapi model dan membuka masa depan. Dengan begitu, mereka bisa memungkinkan pelanggan untuk melihat produk pada lebih banyak model yang mirip dengan mereka, menciptakan sebuah pengalaman lebih pribadi, dan inklusif. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!