Jelang Ramadan, Kemenag Wanti-wanti Umat Islam Tak Lakukan Ziarah Kubur


Ilustrasi - Pemandangan masjid dan suasana lalu lintas di salah satu sudut Kota Palangka Raya, Jumat (3/4/2020). ANTARA/Muhammad Arif Hidayat
MerahPutih.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi meminta umat Islam untuk tidak ziarah kubur menjelang puasa. Permintaan itu seiring dengan pandemi virus corona atau COVID-19 yang masih jadi ancaman bagi warga di Indonesia.
Zainut mengatakan, pandemi COVID-19 kemungkinan besar belum mereda sampai dengan bulan Ramadan. Sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing.
Baca Juga:
"Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," ujar Zainut dalam keteranganya kepada wartawan, Sabtu (18/4).
Zainut mengatakan, ziarah kubur memiliki keutamaan yang baik, khususnya sebagai pengingat kematian. Menurutnya, waktu untuk berziarah kubur bisa dilaksanakan kapan saja.
Ziarah kubur waktunya boleh setiap saat, namun pada saat menjelang bulan puasa memiliki makna yang sangat istimewa.
"Karena bulan Sya'ban memiliki nilai keutamaan dibandingkan bulan lainnya," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga meminta masyarakat tidak bersilaturahmi secara langsung ke rumah keluarga ataupun kerabat di tengah pandemi.
Menurutnya, silaturahmi bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
Begitu juga dengan kegiatan silaturahmi dan saling meminta maaf bisa dilakukan melalui media sosial atau media daring .
"Mengingat masih ada kebijakan untuk physical distancing dan PSBB," katanya.

Zainut juga mengajak untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh sukacita, karena di dalamnya ada banyak rahmat dan keberkahan Allah SWT.
Begitu mulianya bulan Ramadan sehingga menyambut dengan perasaan senang dan gembira saja Allah SWT akan memberikan jaminan surga kepadanya.
"Dengan catatan jika semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan keihklasan," tutup Politikus PPP ini.
Kementerian Agama sendiri akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadan 1441H pada 23 April 2020. Sidang isbat akan diawali dengan pemantauan hilal (rukyatul hilal) oleh Kanwil Kemenag Provinsi yang hasilnya dilaporkan ke Ditjen Bimas Islam sebagai bahan penetapan.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan, hasil rukyatul hilal menjadi dasar pengambilan keputusan sidang isbat.
Karenanya, meski pandemik COVID-19, Kanwil Kemenag tetap diminta melakukan rukyatul hilal bersama Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah, instansi terkait, ormas Islam dan tokoh masyarakat setempat.
"Rukyatul hilal tetap dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi pada 23 April, saat terbenamnya matahari," jelas Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, pihaknya telah menyiapkan protokol pelaksanaan rukyatul hilal saat pandemik COVID-19. Aturan itu sudah dikirim ke Kanwil Kemenag agar dijadikan panduan dalam pemantauan hilal.
"Peserta harus dibatasi, maksimal 10 orang dan menyesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan serta senantiasa physical distancing selama pandemik COVID-19," tutur Kamaruddin menjelaskan butir ketentuan rukyatul hilal saat pandemi.
Baca Juga:
Tak Jadi Dihentikan, KRL Bakal Perketat Aturan Pembatasan Sosial
Selain itu, dalam pelaksanaan rukyatul hilal antara area perukyat dan area undangan dibatasi dengan batas yang jelas.
Sebelum memasuki area rukyatul hilal, semua peserta harus diukur suhu tubuhnya dan menggunakan masker.
"Bagi petugas yang merasa tidak sehat tidak boleh mengikuti kegiatan rukyatul hilal," tegasnya.
Aturan lainnya, setiap instrumen pemantauan, baik teleskop, theodolite, atau kamera, hanya dioperasikan oleh satu orang, tidak saling pinjam pakai. Petugas juga dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantauan yang telah ditempatkan.
"Sebelum dan sesudah digunakan, instrumen rukyat dibersihkan dengan kain yang dibasahi dengan cairan disinfektan," pesan Plt Dirjen Pendidikan Islam ini.
"Petugas juga diimbau melakukan salat hajat, memohon keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya," tandasnya. (Knu)
Baca Juga:
Polri Siapkan Pasukan Huru-hara di Tengah Pandemi COVID-19, Ada Apa?
Bagikan
Berita Terkait
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual

Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta

9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri

Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
