Jelang Hari Kartini, Peselancar Perempuan di Bali Pakai Kebaya


Memotivasi para perempuan di Indonesia untuk ikut menjadi peselancar profesional. (Unsplash/asap rocky)
JELANG hari Kartini sejumlah peselancar perempuan di Pantai Kuta, Bali, punya cara unik untuk menyambutnya. Para peselancar itu menggunakan kebaya dalam melakukan atraksi selancar.
Seperti dilansir dari Social Expat, mereka merasa cara unik itu bisa dilakukan untuk memperkenalkan busana kebaya kepada wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali. Sekaligus menyambut peringatan hari Kartini yang menjadi tegaknya hak dan asasi kesetaraan wanita.
Baca Juga:

Dengan diadakannya kegiatan untuk merayakan Hari Kartini ini bersama para wanita Indonesia. Ini simbol pemberdayaan wanita di Indonesia. Kalau di selancar, itu berarti bahwa pemain selancar wanita juga bisa sejajar dengan peselancar laki-laki.
Ia mengatakan, partisipasinya dalam kegiatan bertajuk Kartini go Surf tersebut merupakan pengalaman pertamanya berselancar mengenakan busana kebaya. Memang sedikit susah. Kalau kebaya tidak ada masalah, tapi bawahan kebaya ini yang membuat lebih susah bergerak dan berdiri di atas papan selancar, apalagi dengan kondisi ombak yang lumayan besar.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini ada dari kalangan peselancar lokal dan juga luar negeri. Mengacu pada pengalaman di tahun sebelumnya, kegiatan ini selalu ramai peminat. Bahkan peselancar asing juga ambil bagian.
Baca Juga:

Pengalaman yang sama juga dirasakan peserta asal Korea, Mina Jo. menurutnya berselancar menggunakan kebaya memiliki kesulitan dan tantangan tersendiri. Biasanya ketika berselancar mengenakan pakaian renang itu juga sudah sulit. Sekarang ia masih mengenakan pakaian kebaya panjang dan bawahannya.
Sementara itu, kegiatan ini memang sengaja diadakan untuk memperingati Hari Kartini dengan cara yang berbeda yaitu aksi selancar oleh para perempuan yang mengenakan kebaya. Mereka juga sudah bekerja sama dari beberapa pihak seperti Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) DPD Bali yang baru pertama kalinya di adakan. Kegiatan ini juga sudah dilakukan sejak tahun 2017.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut pihaknya sebagai bagian dari promosi kebaya dan memotivasi para perempuan di Indonesia untuk ikut menjadi peselancar profesional. Di Indonesia tidak banyak perempuan yang menggeluti olahraga ini. Jadi, Mina berharap aksi ini dapat menjadi daya tarik olahraga selancar bagi perempuan Indonesia. (dkr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia

Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi

Atlet Hong Kong Puji Acara Pembukaan Asian Cup Woodball Championship 2025, Sebut Venue JSI Resort yang Terbaik

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Asian Cup Woodball Championship 2025 Jadi Diplomasi Olahraga, Ketum IWbA: Kami Ingin Tunjukkan Indonesia Negara yang Maju dan Kreatif
