Jelajah Lereng Merapi dengan Jeep Bersama Travel Trip


Wisata lereng Merapi dengan Jeep Merapi 86 MJTC (Merapi Jeep Tour Community). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
PENYEDIA layanan wisata Travel Trip, menggelar perjalanan di era new normal ini di tiga lokasi, yakni Yogyakarta, Merapi dan Klaten.
Salah satu yang cukup menarik perhatian yaitu saat menjelajah lereng Merapi dengan Jeep. Tim merahputih.com bersama para peserta Travel Trip menjelajah beberapa wisata yang berada di lereng Merapi, dengan Jeep Merapi 86 MJTC (Merapi Jeep Tour Community).
Baca Juga:
Berburu Foto Instagramable di Hutan Pinus Pengger Bersama Travel Trip

Namun tur wisata dengan Jeep saat ini tak seperti biasanya di masa sebelum pandemi. Saat new normal ini para wisatawan harus mematuhi sejumlah kesehatan.
"Kita harus mematuhi protokol COVID-19 demi kelancaran kita bersama. pertama harus cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, hand sanitizer dan cek suhu badan. Selain itu setiap jeep yang akan digunakan juga terlebih dahulu telah disemprotkan dengan desinfektan," tutur Beni Sugianto, Marketing 86 Merapi Jeep Tour Community (MJTC) saat ditemui merahputih.com, Minggu (16/8).
Perjalanan jelajah wisata Merapi dengan Jeep dimulai sekitar 09.40 WIB. Di mana tim merahputih.comdan para peserta Travel Trip sudah bersiap menaiki Jeep, lengkap dengan helm yang tersedia.

Tempat tujuan jelajah jeep merapi yang pertama yakni Museum Sisa Hartaku. Di museum tersebut terdapat sejumlah harta benda peralatan rumah tangga yang tersisa akibat letusan gunung merapi. Selain harta benda, pada museum tersebut terdapat pula foto-foto yang memperlihatkan keganasan letusan Merapi di tahun 2010 lalu, serta ada juga foto-foto unik tentang bentuk-bentuk awan saat letusan terjadi.
Usai puas melihat berbagai benda yang menjadi saksi bisu keganasan letusan Merapi, para peserta Travel Trip dan tim merahputih.com kembali melanjutkan perjalanan dengan Jeep ke objek wisata batu alien.
Baca Juga:
Dekat dengan Hewan di Farm House Lembang Bersama Travel Trip

Jalur wisata ke Batu Alien cukup ekstrem , karena banyak sekali tikungan dan tanjakan tajam serta medan yang berpasir. Kamu harus betul-betul kuat perpegangan pada besi pengaman yang ada pada Jeep.
Batu Alien merupakan batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Warga yang menemukan batu besar itu menganggap ada sesuatu yang aneh pada batu tersebut, lantaran mirip wajah makhluk asing. Hingga pada akhirnya, tahun 2011 lalu, atas ide warga setempat, mulailah didirikan kawasan wisata yang bernama Batu Alien.
Ketika dilihat sekilas, mungkin kamu akan menganggapnya sebagai batu besar bida. Tapi, bila kamu melihatnya secara detail dari sudut tertentu. Kamu akan melihat bentuk wajah menghadap ke atas pada batu tersebut. Batu besar itu memilik tekstur wajah yang lengkap, seperti mata, hidung, mulut dan telinga.
Lantaran keunikannya, tak heran Batu Alien menjadi salah satu spot foto yang paling diminati wisatawan saat berkunjung ke kawasan wisata Merapi.

Jelajah Merapi Travel Trip bersama tim merahputih.com masih berjalan lagi ke Bunker Kaliadem. Bunker Kaliadem dikabarkan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Fungsi utama bunker ini yaitu sebagai perlindungan saat bencana gunung meletus.
Bunker tersebut saat ini sudah tak berfungsi lagi, karena letusan gunung Merapi pada tahun 2006. Bencana alam itu meluluhlantakkan bunker yang berada di kawasan Kaliadem. Selain itu pada peristiwa tersebut, dua orang relawan yang berlindung dalam bunker kaliadem menjadi korban keganasan letusan Gunung Merapi.
Selain bisa melihat langsung sebuah bunker kuno, kamu juga bisa mengabadikan foto di berbagai spot wilayah wisata bunker kaliadem. Di mana kamu akan disuguhkan pemandangan alam megahnya Gunung merapi, bila tengah tak tertutup kabut.
Usai puas mengeksplor Bunker Kaliadem, para peserta Travel Trip dan tim merahputih.com pun kembali ke basecamp jeep 86MJTC.
Baca Juga:
3 Alasan Penting Mengapa Kamu Harus Mencoba 'Solo Traveling'

Saat Era New Normal ini, wisata tur jeep Merapi masih sepi pengunjung, berbeda dari sebelumnya. Namun setidaknya perlahan mulai bangkit kembali dan dikunjungi oleh wisatawan domestik.
"Wisatawan yang datang saat ini masih lokal, masih keluarga gitu. Tapi minggu-minggu ini sudah mulai dari luar daerah, dari Bogor ,Bandung, Jakarta serta Kalimantan. Kalau sebelum pandemi sih ada dari internasional juga," tutur Beni Sugianto, Marketing 86 Merapi Jeep Tour Community (MJTC).
Penurunan jumlah wisatawan akibat pandemi pun tak main-main, yakni lebih dari 50% dari biasanya.
"Jumlah wisatawan yang hadir sekarang sih masih tergolong (se)dikit. Tapi lumayan per harinya kurang lebih 100 orang ada. Kalau sebelum pandemi sih bisa sekitar 300 orang. Biasanya rombongan sekolah atau kantor," jelas Beni.
Beni berharap di era new normal ini wisata di Merapi bisa mulai pulih kembali seperti biasanya, dan lebih baik dari sebelumnya. (Ryn)
Baca Juga:
Menjelajah Wisata Kawah Putih di Era New Normal Bersama Travel Trip
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
