JD.id Hengkang dari Indonesia dan Thailand
jd.id tutup layanannya. (Foto: jd.id)
SAATNYA Indonesia mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu e-commerce yang ada, yaitu JD.id. Layanan belanja daring asal Tiongkok ini baru saja ganti status eksistensinya di Indonesia. Mereka menarik perusahaannya dari Tanah Air. Selain Indonesia, mereka juga menghentikan operasinya di Thailand.
Mengacu dari laman Business Today, bisnis yang dinaungi oleh perusahaan JD.com ini secara resmi menarik diri dari area Asia Tenggara, Senin (30/1). Hal ini terjadi setelah JD.com menghadapi krisis di sektor retail dan teknologi di Tiongkok selama setahun belakangan.
Baca Juga:
Dari keterangan resmi di lamannya, JD.com akan mulai berhenti beroperasi di Thailand pada 3 Maret mendatang. Sementara itu, pelayanan JD.com di Indonesia akan berhenti di akhir Maret. Lebih lanjut, keduanya akan berhenti menerima pesanan per tanggal 15 Februari. Ke depannya, juru bicara JD.com mengatakan bahwa mereka berjanji akan tetap melayani pelanggan di berbagai pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui rantai pasokan.
Di negara asalnya yaitu Tiongkok, seperti kebanyakan perusahaan lainnya, JD.com juga berusaha untuk bertahan di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Salah satu penyebabnya adalah dampak dari Covid-19 yang melanda negara tersebut dan seluruh dunia.
Baca Juga:
Akun JD.ID Dibajak, Isinya Soal Perang Rusia
Untuk saat ini, JD.com belum menyampaikan alasan resmi yang lebih spesifik tentang alasan berhentinya layanan mereka di Thailand dan Indonesia. Namun, beberapa pihak berasumsi bahwa salah satu alasan tutupnya JD.com di Indonesia karena gagal bersaing dengan perusahaan e-commerce lainnya yang tak kalah besar. Misalnya saja Lazada yang dimiliki oleh Alibaba Group, Shopee yang dipegang oleh Sea Ltd, dan Tokopedia yang dikelola oleh GoTo Group.
“Platform daring tidak hanya berkompetisi dengan sesame perusahaan lain, tetapi juga perusahaan lokal di negara tersebut serta platform lain dan bisnis kecil,” tutur Nattabhorn Buamahakul selaku juru bicara Asia Group Advisors yang menilai fenomena kompetisi yang dihadapi oleh JD.com.
Di Tanah Air, perusahaan ini mulai hadir pada tahun 2015 silam dengan nama JD.ID. Untuk berdiri di Indonesia, perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan Provident Capital. (mcl)
Baca Juga:
Pangeran William dan Kate Middleton Berpihak pada Masyarakat Ukraina
Bagikan
Berita Terkait
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!