Jangan Ucapkan Ini saat Temanmu Patah Hati


Mengumbar kebencian bukanlah cara terbaik untuk membantu temanmu move on. (Foto: Unsplash/Noah Silliman)
SEBAGAI sahabat yang baik, rasa empati pasti muncul ketika sohibmu baru saja patah hati karena putus cinta. Kamu seolah menjadi bahu untuk mereka bersandar dan berkeluh kesah atas peristiwa yang baru saja terjadi. Tapi ingat, jangan berikan banyak komentar negatif karena bisa saja mereka hanya ingin didengar.
Saat temanmu patah hati yang karena baru putus, wajar jika kamu ingin melakukan segala hal untuk membuatnya merasa lebih baik. Kamu mungkin akan berkomentar bahwa mereka lebih baik tanpa mantannya atau segala “motivasi” lainnya. Namun, mengumbar kebencian bukanlah cara terbaik untuk membantu temanmu move on.
Hal ini disampaikan oleh Amy Chan, seorang kolumnis yang sering memberikan nasihat hubungan serta penulis dari buku Breakup Bootcamp: The Science of Rewiring Your Heart.
Baca juga:
3 Zodiak yang Patah Hati di Tahun 2020

“Sangat mudah untuk terhubung dengan rasa sakit dan itu sebenarnya tidak membantumu dalam jangka panjang. Ini seperti memiliki junk food. Kamu merasa lebih baik saat ini dan itu sebenarnya merugikanmu di kemudian hari,” kata Chan, seperti dilansir Insider.
Daripada menghina mantan pacar temanmu, prioritaskan untuk mengalihkan pikirannya dari patah hati dan hubungan asmara yang gagal. Chan menyarankan untuk menunjukkan dukungan dengan cara yang lebih nyata untuk mengeluarkan mereka dari kesedihan setelah putus.
“Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami putus cinta adalah mereka akan melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat merugikan, misalnya mengisolasi diri. Mereka mungkin berhenti makan. Jika kamu melihat temanmu kesulitan mengurus dirinya sendiri, dorong dia untuk keluar dari kondisi itu,” ujar Chan.
Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah mengajak mereka untuk jalan-jalan di sekitar lingkungan. Atau mungkin pergi ke mall, bioskop, atau tempat makan agar bisa menyegarkan pikiran dan perasaan.
Baca juga:

Kalau rumah kamu jauh, kamu bisa melakukan pendekatan virtual, seperti menulis surat elektronik atau pertemuan melalui platform video.
“Ketika orang yang sedang bersedih memiliki keinginan untuk menghubungi mantannya atau melihat feeds di media sosial mantanya, mereka sebenarnya bisa mencari cara lain untuk mendapatkan dopamin itu,” kata Chan.
Kalimat lain yang sebaiknya jangan dilakukan adalah mengatakan "Semua terjadi karena suatu alasan". Sentimen ini bisa terasa melemahkan orang yang baru putus dan masih sedih atas perpisahan. Cukup beritahu mereka bahwa kamu ada di sisinya untuk mendengarkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Vintonic Rilis Single 'Gunting Kertas Batu', Ungkap Cerita Mendalam soal Persahabatan

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya

Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
