Kesehatan

Jangan Kerja Terus! Ambil Waktu Libur Supaya Jantung Kamu Sehat!

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 24 Juni 2019
Jangan Kerja Terus! Ambil Waktu Libur Supaya Jantung Kamu Sehat!

Jangan terlalu workaholic (Foto: Pexels/rawpixel.com)

Ukuran:
14
Audio:

SULIT lepas dari meja komputer, karena takut inbox email kamu menumpuk. Tandanya kamu workaholic banget kalau begitu. Duh, kebiasaan kamu ini enggak sehat lho. Sebab bisa bikin kesehatan jantung kamu terganggu.

Kenyataannya memang seperti itu. Banyak orang yang memiliki pekerjaan dobel bahkan ada juga yang kerja di hari libur tapi enggak mendapatkan lemburan.

Melansir Bustle, sebuah studi yang dilakukan peneliti di Universitas Syracuse Amerika Serikat, libur dari perkerjaan bagus untuk kesehatan jantung kamu.

Para peneliti memonitori 63 partisipan yang tengah libur bekerja dalam studi yang dipublikasikan di Jurnal Psychology and Health. Mereka juga menilai frekuensi, durasi, dan dampak finansial yang bisa mengatasi stres di waktu libur kerja.

Liburan bikin jantung kamu sehat (Foto: Pexels/rawpixel.com)

Para partisipan juga ditanyai dengan siapa mereka berlibur, berapa jumlah anak yang mereka ajak berlibur, hingga apa yang mereka lakukan selama liburan itu. Termasuk apa saja yang mereka minum dan berapa lama waktu tidur mereka.

Gejala metabolisme mereka juga diukur, yang meliputi tekanan darah, tingkat kolestrol, dan gula darah. Bryce Hruska, asisten profesor di bidang kesehatan publik Universitas Syracuse mengatakan metabolisme tubuh merupakan salah satu faktor penyebab penyakit kardiovaskular.

"Jika tingkat metabolisme ini semakin tinggi. anda akan rentan terkena penyakit kardiovaskular," paparnya. Sebab kata Hruska, metabolisme tubuh sangat bervariasi, bisa berubah atau dihilangkan dalam tubuh.

Hasil temuan para peneliti, liburan memiliki kaitan terhadap risiko terkena sindrom metabolik. Yang pada kenyataannya, setiap hari libur yang diambil. Risiko terkena penyakit kardiovaskular berkurang sebanyak 24%.

Mereka yang jarang berlibur berisiko terkena penyakit kardiovaskular sebanyak 46,7% (Foto: Pexels/Pixabay)

Sementara itu, partisipan yang jarang berlibur rupanya memiliki risiko sebanyak 16% mengalami sindrom metabolik. Sementara mereka yang sama sekali enggak berlibur memiliki risiko sebanyak 46,7%.

Nah, bagi partisipan yang memanfaatkan waktu libur mereka. Hanya memiliki risiko mengalami sindrom metabolik sebanyak 1,3%. "Kami melihat adanya pengurangan risiko terkena penyakit kardiovaskular bagi partisipan yang sering berlibur," tegas Hruska.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut dalam temuan ini. Sebab, 63 partisipan sangat sedikit untuk sebuah sampel penelitian. Terlebih lagi, partisipan yang hadir rata-rata pria berkulit putih dan bergender perempuan. (ikh)

#Pekerjaan #Stres Kerja #Dunia Kerja
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja
Penyandang disabilitas di Jakarta juga perlu diberi kesempatan bekerja. Nantinya, mereka akan dibekali pelatihan terlebih dahulu.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja
Indonesia
Pemprov Jakarta Gelar Festival Lowongan Kerja Jakarta 19 - 20 Agustus 2025, Ada 40 Perusahaan Buka Lowongan
Di Jakarta Jobfest 2025, tidak ada penumpukan berkas secara fisik, semua dilakukan secara digital guna menghindari penyalahgunaan data.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 13 Agustus 2025
Pemprov Jakarta Gelar Festival Lowongan Kerja Jakarta 19 - 20 Agustus 2025, Ada 40 Perusahaan Buka Lowongan
Fun
Hari Pelaut Sedunia 2025 Ambil Tema My Harassment-Free Ship, Sudah Saatnya Kapal Jadi Ruang Kerja Bebas dari Pelecehan
Hari Pelaut Sedunia 2025 diperingati 25 Juni dengan tema "My Harassment-Free Ship", mengajak dunia maritim menciptakan kapal yang aman, inklusif, dan bebas pelecehan.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 25 Juni 2025
Hari Pelaut Sedunia 2025 Ambil Tema My Harassment-Free Ship, Sudah Saatnya Kapal Jadi Ruang Kerja Bebas dari Pelecehan
Berita Foto
Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Sebesar Rp150 Ribu
Sejumah pekerja saat melintasi pelican cross saat jam pulang kerja di Jalan Jenderal Sudirman, Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (2/5/2025).
Didik Setiawan - Senin, 02 Juni 2025
Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Sebesar Rp150 Ribu
Indonesia
Sah! Menaker Hapus Syarat Batas Usia Rekrutmen Pekerja Swasta dan BUMN
Permenaker juga memuat ketentuan sanksi bagi perusahaan yang melanggar.
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Mei 2025
Sah! Menaker Hapus Syarat Batas Usia Rekrutmen Pekerja Swasta dan BUMN
Indonesia
3,59 Juta Penduduk Baru Terserap ke Dunia Kerja, Ini Sektor Paling Banyak Serap Pengangguran
Sektor industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, terutama industri alas kaki, yang menyerap tambahan 200 ribu pekerja baru.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 26 Mei 2025
3,59 Juta Penduduk Baru Terserap ke Dunia Kerja, Ini Sektor Paling Banyak Serap Pengangguran
Indonesia
Angka Pengangguran Tembus 13.000 Orang, Wali Kota Solo Gagas 'Rumah Siap Kerja'
Angka pengangguran di Solo tembus 13.000 orang. Pemkot Solo pun menggagas program 'Rumah Siap Kerja' untuk para pencari kerja.
Soffi Amira - Senin, 19 Mei 2025
Angka Pengangguran Tembus 13.000 Orang, Wali Kota Solo Gagas 'Rumah Siap Kerja'
Indonesia
Pengakuan Mantan Pemain Oriental Circus Indonesia, Sempat Dirantai dan Dipukuli
Mantan pemain sirkus OCI mengungkap pengalaman pahit mereka di balik gemerlapnya panggung.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 16 April 2025
Pengakuan Mantan Pemain Oriental Circus Indonesia, Sempat Dirantai dan Dipukuli
Indonesia
Jumlah Pendatang Diprediksi Menurun, Jakarta Sudah Tak Menarik Lagi?
Jumlah pendatang di Jakarta diprediksi menurun. Apakah kini Jakarta sudah tak menarik lagi di mata pendatang?
Soffi Amira - Minggu, 06 April 2025
Jumlah Pendatang Diprediksi Menurun, Jakarta Sudah Tak Menarik Lagi?
Indonesia
Singapura Jadi Negara Pilihan WNI Bekerja di Sektor Formal, Tawaran Gaji Sangat Tinggi
Fenomena pencari kerja migran sektor formal, khususnya IT, perlu disikapi secara bijak. Masyarakat harus benar-benar menyiapkan diri dengan matang.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 Maret 2025
Singapura Jadi Negara Pilihan WNI Bekerja di Sektor Formal, Tawaran Gaji Sangat Tinggi
Bagikan