Rel di Grobogan Ambles Akibat Banjir, Perjalanan Kereta Surabaya-Jakarta Terlambat


alur Kereta Api Grobogan Ambles. (Dok. KAI)
MerahPutih.com - Banjir yang terjadi di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (22/1) menyebabkan jalur kereta api ambles.
Akibatnya, terjadi keterlambatan kedatangan Kereta Api Sembrani dan Argo Bromo Anggrek dari Surabaya Pasar Turi.
Keterlambatan tersebut dikarenakan adanya pengalihan pola perjalanan kereta api akibat banjir yang terjadi di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Kami meminta maaf kepada pelanggan atas keterlambatan kedatangan di stasiun Gambir untuk KA Sembrani dan KA Argo Bromo Anggrek," kata Manajer Humas KAI Daop 1 Ixfan Hendriwintoko, Selasa (21/1).
Baca juga:
Pemerintah Pusat Terutama Kementerian PU Harus Beri Perhatian Serius terkait Bencana Banjir Grobogan
Berdasarkan pantauan pukul 15.00 WIB, keterlambatan kedatangan di stasiun Gambir 2 KA tersebut kurang lebih dua jam. Untuk KA Sembrani dengan nomor KA 61 memutar via Gambrengan - Gundi - Brumbung - Semarang Tawang Bank Jateng dan melanjutkan perjalanan ke stasiun Gambir.
"Sedangkan untuk KA Argo Bromo Anggrek dengan nomor KA 1 memutar lewat Surabaya Gubeng, Kertosono, Gundih, Semarang Tawang lanjut ke stasiun Gambir," ujar Ixfan.
Ixfan menyampaikan, keberangkatan dari stasiun Gambir maupun dari stasiun Pasarsenen tidak mengalami perubahan.
"Keberangkatan dari Daop 1 Jakarta tidak mengalami keterlambatan atau perubahan, semua perjalanan keberangkatan kereta api tepat waktu baik yang dari stasiun Gambir dan Pasarsenen," katanya.
Untuk menangani kondisi ini, KAI telah mengerahkan puluhan petugas di lapangan yang dilengkapi dengan alat berat, material batu kricak, dan perlengkapan lainnya.
Penanganan difokuskan pada pengalihan luapan air serta pembersihan sampah yang terbawa banjir, yang berpotensi menghambat operasional jalur kereta api.
"Langkah ini dilakukan secara intensif agar jalur dapat segera digunakan kembali,” ujar Ixfan. (Knu)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

KAI Daop 1-Pemkot Sukabumi Bersatu Percepat Jalur Ganda Bogor-Bandung dan Tata Kawasan Stasiun

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
