Jakarta Fair Kemayoran, Berawal dari Penobatan Ratu Belanda
Hari jadi Kota Jakarta tak bisa dilepaskan dari penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran. Pameran tahunan yang diadakan sejak 1968 ini ternyata memiliki sejarah panjang. Sempat berganti nama dan tempat penyelenggaraan. Sebagai warga Jakarta, Sahabat MerahPutih patut mengetahui proses perubahannya.
Jakarta Fair Kemayoran ternyata terilhami pasar malam muda-mudi zaman pendudukan Belanda. Ketika Ratu Wilhelmina dinobatkan di Belanda pada 1898, pemerintahan Gementee Batavia di Jakarta merayakannya dengan menggelar pasar malam di Koningsplein. Anda mungkin lebih mengenal Koningsplein ini sebagai Monumen Nasional. Selanjutnya, acara tersebut dikenal dengan Pasar Malam Gambir yang diadakan setiap tahun.
Pada 5 Juni hingga 20 Juli 1968, saat DKI dipimpin Gubernur Ali Sadikin, Jakarta Fair Kemayoran mulai ditetapkan sebagai agenda tetap tahunan yang diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta. Namun, dahulu namanya masih Djakarta Fair dan pelaksanaannya dipusatkan di Monas. Lama-kelamaan, ejaan tersebut berubah jadi Jakarta Fair hingga akhirnya disebut Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Pekan Raya Jakarta ini biasanya diadakan 30-35 hari, kecuali pada 1969, sempat digelar selama 71 hari. Mulai 1992, PRJ tampil lebih modern dan lokasinya dipindahkan ke JIExpo Kemayoran. Tempat baru ini memiliki luas 44 hektar. Kini, PRJ yang digelar di arena JIExpo Kemayoran telah berganti menjadi Jakarta Fair Kemayoran (JFK),
Tahun ini, JFK kembali hadir menyapa Anda pada 8 Juni hingga 16 Juli 2017. Bila Sahabat MerahPutih berencana ke sana, berikut informasi mengenai jam buka pameran.
Sebelum Lebaran:
Senin - Kamis : 15.30 - 22.00 WIB
Jumat : 15.30 - 23.00 WIB
Sabtu - Minggu : 10.00 - 23.00 WIB
Lebaran hingga setelah Lebaran:
24 Juni 2017 : 10.00-18.00 WIB
25 Juni 2017 : 14.00-23.00 WIB
26 Juni-2 Juli 2017 : 10.00-23.00 WIB
Biasanya, pihak pengelola menyediakan transportasi menuju area pameran. Anda dapat mengeceknya pada artikel Panitia PRJ Sediakan Shuttle Bus Ke Kemayoran.