Jadi Juara di Battle of Gods, Rafi: Kita Sama dengan yang Lain
Muhammad Rafi Sandi juara untuk game PUBGM di Battle of Gods. (Foto: MP/Rizky Fitrianto)
KETERBATASAN bukan jadi halangan apalagi alasan. Muhammad Rafi Sandi keluar sebagai pemenang dalam kompetisi Battle of Gods yang diselenggarakan Dewa United Esports. Anak muda asal Tangerang ini menjadi juara satu di divisi PUBGM kategori disabilitas.
Dewa United Esports memperkenalkan diri dengan menggelar konferensi pers di Hotel JHL Solitaire, Gading Serpong Kamis (18/2). Dengan protokol kesehatan yang ketat, setiap peserta yang hadir wajib melakukan swab test langsung di venue.
Baca juga:
Antusiasme Teman Disabilitas Ikut Turnamen Esports Battle of Gods Sangat Tinggi
Rasa bangga dan percaya diri Rafi tampak ketika memasuki ruang konferensi, ditemani dengan CEO Dewa United David dan Humas Dewa United Esports Michiko. Tampil dengan topi ‘koboi’, Rafi merasa deg-degan sekaligus bangga ketika menjadi juara satu. “Saya berterima kasih kepada Dewa United karena menyelenggarakan kompetisi ini. Jadi kita bisa merasakan kompetisi di kaum difabel saja,” kata Rafi.
Mengetahui kompetisi diadakan diadakan, Rafi sangat antusias karena menurutnya belum pernah ada kompetisi yang dikhususkan untuk temn-teman difabel. “Begitu saya tahu ini, saya langsung daftar enggak pakai lama,” ujarnya.
Selain karena hadiahnya yang cukup besar, salah satu motivasi Rafi memenangkan turnamen ini adalah ingin membuktikan kalau kaum difabel juga bisa berkompetisi baik secara nasional maupun internasional.
Baca juga:
Berhati Dewa, Tim Esports Ini Gandeng Teman-Teman Disabilitas Bermain Game
Dewa United Esports menjadi salah satu tim esports baru yang memiliki visi dan misi untuk mengembangkan dunia esports di Indonesia. Terdapat tiga divisi di Dewa United, yakni basket, esports, dan sepak bola serta memiliki 8.000 member di sembilan kota. “Kami juga memiliki basecamp di Pantai Indah Kapuk dan High Ground,” kata David.
Di sisi lain, Michiko mengatakan Dewa United Esports melihat peluang besar di Indonesia. Oleh karena itu, mereka ingin mencari para pemain yang berpotensi dan teman-teman difabel. “Kami percaya setiap potensi itu ada untuk digali. Jadi kami berusaha mewadahi mereka dan tidak terbatas dengan apapun,” ujarnya.
Dewa United juga melakukan sosialisasi ke sembilan kota di Indonesia dengan mengunjungi yayasan dan sekolah terkait apa itu esports. “Saya percaya Dewa United Esports ini bisa menjadi alat bagi para pemain muda yg ingin meneruskan dunia esports,” tambah Chiko.
Buat kamu yang ingin menyaksikan keseruan Grand Final Battle of Gods, dapat menyaksikannya langsung di website resmi Dewa United. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Jordan Adams Bertahan di Dewan United, Siap Hadapi Tantangan Baru Persaingan BCL Asia
Pemprov DKI Bagikan KLG untuk Penyandang Disabilitas, Rano Karno: Jakarta Harus Inklusif
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Komdigi Sudah Punya Unit Kerja Khusus Jika Prabowo Jadi Batasi PUBG dkk
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
150 Disabilitas Telah Menerima Pekerjaan Setelah Job Fair, Termasuk Zidan
PUBG Masuk Radar Pengawasan, Pengamat Sebut Pentingnya Keterlibatan Ortu