ITS Bikin Bangunan Lepas Pantai Akuakultur Merangkap Ekowisata Bahari


Ocean FarmITS mengapung di pesisir pantai selatan Malang.(Foto; Humas ITS)
MerahPutih.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) wujudkan bangunan lepas pantai akuakultur merangkap ekowisata bahari pertama di Indonesia. Ocean FarmITS, nama bangunan lepas pantai tersebut diluncurkan langsung di laut pesisir Malang Selatan.
Saat ini, proses pembangunan struktur utamanya rampung dan berhasil mengapung di laut dan sudah memenuhi syarat. Kemudian, pembangunan struktur atasnya akan segera dilaksanakan dan ditargetkan bisa selesai akhir tahun ini.
Baca Juga:
Laris Manis, Motor Listrik Karya Anak Bangsa 'GESITS' Terjual 4 ribu Unit
Ketua tim Ocean FarmITS , Yeyes Mulyadi mengatakan, bangunan tersebut bisa dijadikan tempat budi daya ikan sekaligus tempat wisata bahari. Selain itu, sisi bangunan atasnya juga dirancang khusus memiliki dua kamar yang memanjakan para pengunjungnya.
"Salah satu ikan yang bisa dibudidayakan melalui terobosan baru yang dibuat tim dosen Departemen Teknik Kelautan bersama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS ini adalah ikan tuna," ujarnya, Selasa (23/11).
Menurutnya, ikan tuna bernilai jual cukup tinggi, sehingga bisa menjadi masukan tambahan untik nelayan sekitar. Hal ini menjadikan Ocean FarmITS mampu menyelesaikan permasalahan nelayan di pesisir pantai selatan yang sulit memperoleh ikan saat cuaca buruk.
"Nelayan tetap akan memperoleh penghasilan dari budidaya ikan dan ekowisata bahari saat tidak bisa melaut karena cuaca buruk," ungkapnya.
Terkait ketangguhannya, jika bangunan tersebut telah dirancang mampu bertahan pada gelombang laut yang tingginya hingga tiga meter dengan daya tahan, diperkirakan mampu sampai 15 tahun.

Ketika Ocean FarmITS ini berhasil dimanfaatkan, lanjutnya, pihaknya optimis jika perekonomian di pesisir pantai sekitarnya juga akan terkateol.
"Daya tarik wisatawan terhadap bangunan lepas pantai ini pasti membuat pesisir pantai lebih ramai pengunjung," tegasnya.
Di luar negeri, Yeyes mengakui jika teknologi seperti ini banyak dikembangkan. Namun, jika harus membeli teknologi dari luar negeri akan membuat Indonesia tidak bisa mandiri dan harganya menjadi lebih mahal.
Ocean FarmITS diyakini mampu membantu dalam memanfaatkan potensi laut di Indonesia melalui sentuhan teknologi. Bangunan ini juga diklaim mampu berkontribusi bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya pada bidang maritim. (Andika Eldon/ Jawa Timur)
Baca Juga:
ITS dan ITB Daftarkan Paten Mobil Listrik SUV dan City Car
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Soal Usulan Tambahan Anggaran, DPR Haruskan KKP Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan

Indonesia Sumbang 15 Persen Pasokan Tuna Dunia, Ini Alasannya

11 Inovasi di MWC 2025: Realme Bawa Smartphone dengan Cita Rasa Kamera DSLR

Protein Ikan Didorong Masuk Menu Makan Bergizi Gratis

Digital Hub dan LLV Gelar DNA Leadership Summit, Diikuti Ribuan Orang

IKA ITS Bersinergi dengan BNI Launching Kartu Anggota Baru

Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Muara Angke di Pesisir Jakarta

Presiden Jokowi dan PM Vietnam Bahas Kerjasama Kendaraan Listrik dan Maritim

Anggota DPR Minta BRIN Fasilitasi Uji Kinerja Inovasi Nikuba

Teknologi Akuakultur Janjikan Potensi Ekspor
