ISPA di Jabodetabek Meningkat, Capai 200 Ribu Kasus pada Agustus


Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara Agus Dwi Susanto. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya peningkatan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek yang disebabkan oleh kualitas udara yang buruk.
Dari catatan Kemenkes, rata-rata kasus ISPA di Jabodetabek mencapai 100 ribu kasus per bulan.
"ISPA pada periode Januari (2023) sampai bulan ini rata-rata sampai 100 ribu, bahkan bulan Agustus ini mendekati di atas 200 ribu kasus," kata Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara Agus Dwi Susanto saat diskusi press briefing soal Penanganan Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan Masyarakat, Senin (28/8).
Baca Juga:
Kemenkes Bentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara
Lebih lanjut, Agus menuturkan, terjadi peningkatan kasus penyakit pernapasan pada periode yang sama dalam dua tahun terakhir.
"Kalau kita lihat tahun di bawah itu rata rata 100 angkanya," terangnya.
Di samping itu, ucap Agus, dalam 2 tahun terakhir di wilayah Jabodetabek, tren polusi udara melebihi batas aman dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Baca Juga:
Kemenkes Pantau Perkembangan Penyakit ISPA Karena Polusi Udara Per Minggu
Dari data WHO tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas udara yang tak baik akan berimbas pada kesehatan masyarakat terlebih penyakit pernapasan.
Ini seiring juga dengan peningkatan polutan yang ada di wilayah DKI Jakarta, tentu ini memberikan pola bahwa ketika peningkatan polutan itu terjadi, terjadi kasus ISPA," paparnya. (Asp)
Baca Juga:
PSI Pertanyakan Keseriusan Pemprov DKI Atasi Polusi Udara
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia
