Investor Tetap Tenang Bear Market Masih Berlanjut


Pergerakan market aset kripto, terutama Bitcoin cukup mengejutkan dalam minggu terakhir Juni 2022. (Foto: Unsplash/Andre Francois McKenzie)
SEPANJANG pekan terakhir bulan Juni 2022, pergerakan market aset kripto, terutama Bitcoin cukup mengejutkan. Bitcoin sempat gagal mempertahankan posisi level psikologisnya di USD 20 ribu (sekitar Rp299 juta) dan membuat khawatir investor akan turun lebih jauh.
Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap, bergerak sideways atau datar. Misalnya saja, dari pantauan CoinMarketCap, Jumat (1/7) pukul 12.00 WIB, nilai Bitcoin masih berada di harga USD 20.289 (sekitar Rp303 juta) atau turun 4,17 persen dalam seminggu terakhir.
Altcoin lainnya pun bernasib sama. Nilai Ethereum (ETH) ikut turun 5,33 persen ke USD 1.091 (sekitar Rp 16,3 juta) dalam sepekan terakhir. Solana (SOL) dan XRP bahkan anjlok lebih dari 10 persen. Binance Coin (BNB) dan Cardano (ADA) turun lebih dari lima persen. Hanya Dogecoin (DOGE) yang tumbuh 2,93 persen dalam seminggu terakhir.
Baca juga:

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, perdagangan market kripto secara keseluruhan masih datar dan tidak bergairah selama sepekan terakhir. Namun, sangat menarik ketika melihat pergerakan Bitcoin yang sempat anjlok ke USD 18.729 (sekitar Rp280 juta), kemudian naik lagi ke level USD 20 ribu. Itu setara dengan penurunan sekitar 70 persen dari nilai puncaknya dicapai November lalu. Penurunan triwulanan sekitar 59 persen adalah yang terburuk sejak 2011.
"Sentimen negatif berasal dari kabar perusahaan hedge fund kripto, Three Arrows Capital yang akan dipaksa untuk melikuidasi asetnya, serta komentar baru dari para bankir sentral yang menyarankan lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang, membuat industri kripto menjadi gelap. Itu membuat harga BTC anjlok dari level psikologisnya," kata Afid, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Jumat (1/7).
Afid menjelaskan penguatan tipis aset kripto pada hari Jumat (1/7), disebabkan oleh rebound teknikal yang sudah diprediksi sebelumnya. Di masa-masa saat ini, investor tengah kompak menjaga nilai aset kripto di atas level support-nya. Khusus Bitcoin, akan ada gerakan untuk menahan harganya di atas level psikologis USD 20 ribu.
Baca juga:

Di sisi lain, adanya data on-chain Glassnode yang menunjukkan investor kripto kelas kakap atau whales telah menarik 8.755 keping BTC atau setara USD 181,67 juta (sekitar Rp2,7 triliun) dari platform exchange ke wallet-nya masing-masing antara 26-30 Juni 2022. Aktivitas itu juga diduga mendorong harga aset kripto bergerak ke zona hijau.
Sejatinya, market kripto masih diliputi sentimen risk-off investor menyusul performa indeks saham AS yang masih sulit bangkit. Secara teori, resesi akan terjadi dan membawa nilai dari dolar AS lebih rendah. Ini akan mengangkat nilai dari aset yang dianggap sebagai lindung nilai.
"Pergerakan market kripto masih berada dalam fase bear market. Sehingga, penguatan ini diramal tak akan berlangsung lama. Bitcoin bisa saja jatuh kembali ke area di bawah USD 20 ribu atau bahkan bisa semakin dalam, mengingat kondisi pasar yang memang sangat rapuh," tutup Afid. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!

DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor

Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis

Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan

iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa

Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta

OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Ramalan Zodiak 18 Oktober 2025: Cinta dan Uang, Siapkah Kamu?

Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?
