Investasi Masuk Belum Berhasil Serap Banyak Pengangguran


Tangerang Digital Festival hadirkan job fair. Foto: Humas Pemkot Tangerang
MerahPutih.com - Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Data per Agustus 2020 memperlihatkan TPT 7,07 persen, yang kemudian turun menjadi 6,26 persen pada Februari 2021.
TPT nasional kembali mengalami penurunan ketika tercatat mencapai 5,83 persen pada Februari 2022, 5,45 persen pada Februari 2023 dan kembali turun ke tingkat 4,82 persen pada Februari 2024.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan perlunya memastikan investasi yang masuk ke Tanah Air berbanding lurus dengan potensi penyerapan tenaga kerja.
Menko PMK Muhadjir mengatakan, saat ini investasi masih belum optimal dalam penyerapan tenaga kerja karena belum berorientasi pada padat karya, tapi padat modal dan padat teknologi.
Baca juga:
Pj Heru Sebut Jakarta Punya Potensi Investasi Rp 325 Triliun Lewat JIF 2024
Meski masuknya teknologi terbaru akan membantu proses efisiensi dan produktivitas, katanya, tapi di sisi lain juga menggerogoti potensi angkatan kerja Indonesia dengan proses otomasi terutama di sektor manufaktur yang akan membahayakan daya serap tenaga kerja di Indonesia.
"Karena itu tidak jaminan kenaikan investasi itu berbanding lurus dengan daya serap dunia kerja. Kalau kita tidak bisa mengontrol transfer teknologi, otomasi terutama dengan artificial intelligence ini, maka kita akan menjadi bahaya," kata Muhadjir.
Ia meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk memastikan implementasi keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan angkatan kerja Indonesia. Bukan hanya dengan menekan tingkat pengangguran terbuka tapi juga memperhatikan masalah tingkat produktivitas.
"Meski kini banyak lapangan kerja yang tersedia, tapi kebanyakan pekerja belum produktif," katanya.
Baca juga:
Muhadjir memberikan contoh belum produktifnya kondisi saat ini seperti bagaimana seorang pekerja terkadang bekerja tidak sesuai dengan bidang keahlian dan pendidikan yang ditempuhnya.
"Belum betul-betul bicara soal bagaimana setiap orang yang bekerja itu betul-betul memang pekerja produktif," katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain

Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga

Mengenal Pembaruan Hard Fork dan Soft Fork pada Bitcoin

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Empat Alasan Cryptocurrency Memiliki Nilai Signifikan dan Layak Dipertimbangkan Sebagai Aset Investasi Jangka Panjang

Analisis Sentimen Pasar Bisa Jadi Strategi Pahami Dinamika Harga Aset Kripto

Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025

Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia
