Intip Kerennya Broadway Lokal Bertaraf Internasional

Broadway lokal (FOTO: ISTIMEWA)
TARI dan teater telah menjadi bagian dalam hidup Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI). Selama dua puluh tahun EKI Dance Company telah melahirkan sejumlah pementasan musikal seperti Madame Dasima (2001), China Moon (2003), Lovers and Liars (2004), dan lain-lain.
Kepiawaian mereka dalam menghidupkan panggung membuat penonton begitu terhibur. Antusiasme penonton akan penampilan EKI Dance Company membuat mereka terus terpacu untuk kembali mementaskan sesuatu yang unik di panggung. Konsep yang diusung pun selalu menarik. Tahun ini, konsep yang diangkat adalah broadway.
Baca juga:
Fenomena Perjodohan Zaman 'Now' Indonesia di Angkat ke Panggung Broadway
"Broadway merupakan pemanggungan yang telah menjadi acuan standar musikal dunia," ujar Presiden Direktur EKI Dance Company, Aiko Senosoenoto. Sutradara EKI Update 4.1, Rusdy Rukmarata menjelaskan bahwa broadway adalah pemanggungan dimana dua pertunjukkan dilakukan dengan konsep yang serupa.
Baca juga:
‘Sinamot’ Tampilkan Filosofi Pernikahan Batak Dalam Perpaduan Teater Musikal
"Kalau diulang dua kali maka akan sama persis baik dari durasi, koreografi, hingga blocking pemain. Jadi ketika hari ini dia berdiri di titik A, besok ia akan berdiri di titik yang sama. Dialog yang dibicarakan oleh pemain adalah hal yang sama," urai Rusdy.
Sementara perbedaan broadway internasional dan broadway lokal terletak pada konten cerita yang dibawakan. Di Barat, panggung broadway biasa membawakan kisah-kisah sastrawan terkenal misalnya karya Victor Hugo, dongeng Disney dan kisah-kisah serius lainnya.
Jarang ada sutradara broadway yang berani mengangkat komedi. Sementara broadway lokal justru akan mengusung konten yang bertolak belakang.
Baca juga:
Geliat Teater Masih 'Sayup-sayup di Ujung Senja yang Redup'
"Musikal yang berkembang di rakyat adalah komedi. Di Indonesia ada teknik-teknik berkomedi yang sangat unik dan membuat kami tertarik untuk mengangkatnya dalam bentuk teks," tutur Rusdy.
Jika teater komedi seperti ludruk atau lenong lebih spontan, Rusdy mengatakan bahwa teater komedi broadway lebih terstruktur, terkonsep, dan terlatih.
Tertarik untuk menyaksikan pertunjukkan broadway di Indonesia? Kunjungi Gedung Kesenian Jakarta mulai Jumat (19/7) hingga Minggu (21/7). (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Dewi Gita dan Denada Tampilkan Seni Tari Jaipong di Galeri Indonesia Kaya

Ken Dedes, Ibu dari Raja-raja Nusantara
